Orang yang membenturkan masalah wilayat faqih dengan Imam Zaman afs adalah orang-orang yang tidak memahami kedudukan Imam afs.
Shabestan News Agency, terkait dengan tentang bagaimana mengenal Imam Zaman afs, Hujjatul Islam Jawad Sulaimani mengatakan bahwa “mengenal dan makrifat” yang sehubungan dengan Imam Zaman afs bukan bermakna mengenal secara subjektif, akan tetapi bermakna mengenal secara hati dan meyakini, dengan demikian untuk mengenal Imam afs manusia harus berkomitmen dalam bertindak.
Beliau menambahkan, bagaimanapun juga jika amalan manusia bertambah maka pengetahuannya juga akan semakin bertambah, dan sebaliknya jika semakin manusia sedikit beramal maka pengetahuannya juga akan semakin berkurang.
Selain meyakini dari dalam hati dan bertindak, “wawasan” juga termasuk salah satu ciri-ciri prinsip ini, “wawasan” di sini berarti bahwa seseorang memahami dalam situasi dan kondisi saat ini apa yang diinginkan Imam Zaman afs dari Syi’ahnya?, dan dari beberapa kewajiban yang ada, dengan mengacu pada kondisi zaman sekarang dan kondisi umat Islam maka hal itu bisa menentukan kewajiban mana yang harus didahulukan?
Hujjatul Islam Sulaimani lebih lanjut menuturkan, sebagian orang mengklaim bahwa antara hubungan wilayat faqih dengan Imam Zaman afs adalah bagaikan hubungan tetesan air dengan lautan, dengan demikian kita harus membicarakan laut (Imam afs) tersebut dan meninggalkan tetesan air.
Apakah orang-orang yang berfikiran seperti ini tidak pernah mendengar tentang hadits dari Ahlul Bayt as yang mengatakan “di masa gaib Imam Zaman afs ikutilah perawi-perawi hadits-hadits kami”, pada dasarnya orang yang membenturkan masalah wilayat faqih dengan Imam Zaman afs adalah orang-orang yang tidak memahami kedudukan Imam afs, karena Imam afs tidak akan dikenal denga hanya mengandalkan seorang atau dua orang saja, dan hal ini tidak akan bisa menyiapkan kemunculan Imam Zaman afs.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email