Menilik keputusan Amerika untuk keluar dari UNESCO setelah bertahun-tahun memutus dukungan finansial dan menuduh lembaga ini anti rezim Zionis bisa menjelaskan banyak hal.
Menurut pengakuan Dr. Jamal Wakeem, seorang analis politik di Amerika Serikat, Washington telah menghentikan setiap bentuk aktifitas di UNESCO dalam rentang waktu yang sangat panjang. Untuk itu, tidak mengagetkan apabila mereka mengambil keputusan itu.
Presiden Amerika memang telah mengambil sikap permusuhan terutama setelah PBB menetapkan Yerusalem sebagai ibukota Palestina.
Dari sejak Palestina menjadi anggota UNESCO, Amerika telah menangguhkan keanggotaan di lembaga ini dan menghentikan iuran yang harus dibayar. Keputusan Washington ini telah menyebabkan UNESCO mengalami inflasi budget sebesar 50 juta dolar.
Lebih dari itu, dari sejak menyatakan keluar dari Konvensi Perubahan Iklim, Donald Trump memang telah mengambil sikap permusuhan terhadap lembaga-lembaga internasional.
Masih menurut Dr. Wakeem, keputusan untuk keluar dari UNESCO itu menyimpan tujuan terpendam bagi Washington. Para petinggi Gedung Putih ingin menekan lembaga ini untuk menaati seluruh perintah yang mereka keluarkan. “Keputusan Amerika ini bisa dilandasi oleh semangat balas dendam atas keputusan UNESCO untuk memelihara seluruh warisan kebudayaan dan peradaban Palestina,” ujar Dr. Wakeem.
Dr. Wakeem juga telah memprediksikan bahwa Israel juga akan keluar dari UNESCO.
Tentu, keputusan Washington ini bukanlah yang pertama dilakukan. Pada tahun 1985 lalu, Amerika juga pernah menyatakan keluar dari UNESCO hanya dengan alasan lembaga ini dipimpin oleh seorang Afrika.
(Al-‘Ahd/Raghib-Faqih/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email