Rezaim penguasa Al Khalifah masih tetap melanjutkan pelarangan salat Jumat warga Bahrain di Masjid Raya Imam Shadiq as yang terletak di kota Al-Diraz.
Dilansir situs berita Mir’at Al-Bahrain hari ini, para petinggi rezim Al Khalifah masih tetap melarang penduduk Al-Diraz untuk menggelar salat Jumat terbesar di Bahrain ini.
Kendaran-kendaraan milik Kementerian Negara Bahrain masih bersiaga penuh di gerbang masuk kawasan Al-Diraz dan masih mengepung kawasan ini dari sejak bulan Juni lalu.
Menurut pengakuan para saksi mata, para personel militer dan keamanan rezim Al Khalifah mencegah warga dan imam Masjid Imam Shadiq as untuk memasuki kawasan Al-Diraz.
Lantaran aksi dan tindakan keamanan ketat yang diberlakukan oleh rezim Al Khalifah tersebut, warga terpaksa mengerjakan salat zuhur secara sendirian.
Setelah melaksanakan salat zuhur, warga menggelar demonstrasi dan mengecam aksi kekerasan yang dilakukan oleh pihak keamanan Bahrain terhadap warga Syiah Bahrain.
Setelah kewarganegaraan Ayatullah Syaikh Isa Qasim, salah seorang ulama Syiah Bahrain, dicabut oleh rezim penguasa Al Khalifah, kawasan Al-Diraz senantiasa menyaksikan aksi mogok dan demonstrasi yang digelar warga di depan rumahnya. Dari sejak saat itu, kawasan ini dikepung oleh pasukan keamanan Al Khalifah.
Dari sejak Februari 2011 lalu, warga Bahrain menggelar revolusi guna menuntut perubahan fundamental dalam sistem pemerintahan Bahrain. Mereka menuntut hak suara dan supaya dibentuk sebuah rezim penguasa yang merupakan hasil suara dan pilihan mereka sendiri. Akan tetapi, rezim penguasa Al Khalifah malah membungkam suara rakyat dan menentang seluruh tuntutan hak warga ini.
(Mir’at-Al-Bahrain/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email