Perwalian Haram Suci Razavi di acara perpisahan dengan para pelayan peziarah pejalan kaki Arbain Imam Hussein as menjelaskan bahwa makna dari teriakan “Labaik Ya Hussein” adalah perjuangan abadi melawan keburukan para penindas global.
Hujatulislam Sayid Ebrahim Raisi mengatakan, teriakan Labaik Ya Hussein adalah teriakan kelanjutan dari kebangkitan Imam Hussein as dan perjuangan melawan segala bentuk penindasan, kezaliman dan membenci setiap kehinaan dan keburukan.
Astan News melaporkan, Hujatulislam Raisi di acara yang digelar hari Senin (7/11) di hadapan sejumlah banyak pelayan peziarah pejalan kaki Arbain Husseini di Halaman Enghelab Eslami, Haram Suci Razavi, menyebut pawai Arbain sebagai manifestasi cinta kepada Ahlul Bait as dan keimanan kepada Allah Swt.
Ia menuturkan, di tengah Muslimin, para pecinta Aba Abdillah Al Hussein as termasuk orang-orang yang unggul. Mereka adalah orang-orang melangkah di jalan kebebasan dan perlawanan atas penindasan dengan mengikuti kebangkitan Imam Hussein asdan dikenal sebagai orang-orang mulia di dunia.
Anggota Dewan Tinggi Hauzah Ilmiah Korasan itu menerangkan, sisi persamaan dari semua orang yang melakukan perjalanan ruhani Arbain, adalah kecintaan kepada Imam Maksum as.
Menurut Raisi, tujuan ziarah Arbain adalah mengikat kehidupan materi manusia dengan Asyura dan menghubungkan kehidupan akhirat kita dengan Aba Abdillah Al Hussein as.
“Hubungan dengan Asyura, adalah hubungan dengan seluruh kesempurnaan agung jiwa kemanusiaan dan menjaga hubungan dengan kebangkitan Imam Hussein as artinya menjaga hubungan dengan ajaran-ajaran Ilahi dan pelajaran hidup untuk umat manusia di setiap generasi dan masa,” paparnya.
Pawai Arbain, Pertemuan Terbesar Umat Manusia
Anggota Majelis Khobregan (Dewan Ahli Kepemimpinan Iran) itu menyebut pawai Arbain sebagai pertemuan paling agung umat manusia dan ciri pembeda pertemuan ini dengan pertemuan lainnya adalah kecintaan pada Allah Swt dan Ahlul Bait as.
Ia menjelaskan, tidak ada pertemuan yang sebesar Arbain Imam Hussein as di muka bumi ini dan pawai ini adalah pawai terbesar umat manusia yang memiliki perbedaan mendasar dengan yang lainnya yaitu kecintaan pada Allah Swt dan Ahlul Bait as.
Perwalian Haram Suci Razavi menilai Revolusi Islam Iran sebagai perwujudan kebangkitan Asyura Imam Hussein as.
“Dengan adanya Revolusi Islam Iran, kebangkitan Asyura terwujud di negara ini dan dengan meneladani rakyat Iran, sejumlah banyak masyarakat Islam bangkit dan mengikuti jalan kebebasan Imam Hussein as. Rakyat Lebanon, Palestina, Bahrain dan lainnya belajar bahwa perlawanan dan resistensi, akan membuahkan kebebasan dan kemuliaan,” imbuhnya.
Raisi juga menyinggung aksi teror yang terjadi belakangan ini di Samarra yang mengakibatkan sejumlah peziarah Iran gugur.
Ia mengatakan, para teroris dan kubu imperialis sebagai pemimpinnya, mengira bisa mengganggu dan meredupkan pertemuan agung Arbain dengan melakukan kejahatan-kejahatan semacam ini.Padahal, langkah-langkah ini tidak akan berpengaruh sedikitpun pada tekad pengikut Imam Hussein as dan saya tidak meragukan sama sekali, bahwa pawai Arbain akan menjadi salah satu pertemuan terbesar manusia dimasa sekarang.
Hujatulislam Raisi mengungkapkan, sebagaimana dahulu kala kubu Yazid berusaha menghapus nama Aba Abdillah Al Hussein, hari ini pun kelompok Takfiri, ISIS dan imperialis global melakukan upaya yang sama. Mereka tidak ingin pertemuan terbesar umat manusia di hari Arbain digelar, pasalnya mereka tahu pertemuan ini adalah pertemuan anti-penindasan dan imperialisme.
(Astan-News/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email