Dengan membombardir Aleppo, oposisi bersenjata Suriah meningkatkan kejahatan perang.
Begitu hal ini dinyatakan oleh Staffan de Mistura, utusan khusus PBB untuk Suriah, seperti dilansir Sky News kemarin.
Menurut pengakuan de Mistura dalam sebuah pernyataan resmi dari Jenewa kemarin, oposisi bersenjata Suriah melakukan serangan-serangan ke kawasan barat Aleppo yang berada dalam kekuasaan Pemerintah Suriah.
“Mereka yang berpandangan bahwa serangan-serangan ini bertujuan mengurangi tingkat pengepungan di kawasan timur Aleppo harus tahu bahwa masalah ini tidak bisa dijadikan alasan untuk menggunakan senjata berat secara membabi buta,” ujar de Mistura.
De Mistura menegaskan, puluhan bahkan ratusan warga sipil termasuk anak-anak di barat Aleppo telah mengalami luka-luka lantaran serangan-serangan membabi buta yang dilakukan oleh kelompok-kelompok bersenjata.
Kelompok-kelompok penentang Suriah telah memulai operasi-operasi militer baru dengan alasan ingin mematahkan pengepungan kawasan timur Aleppo.
De Mistura menuntut supaya serangan-serangan udara terhadap kawasan pemukiman penduduk segera dihentikan.
De Mistura baru-baru ini mengecam serangan kelompok oposisi bersenjata Suriah dengan menggunakan mortir beracun.
Untuk diketahui, satuan-satuan militer Suriah telah memulai operasi-operasi militer luas di Propinsi Aleppo. Sekarang, mereka sedang bergerak menuju kawasan timur kota ini. Untuk mencegah laju pasukan militer Suriah ini, para kelompok oposisi bersenjata Suriah melakukan serangan-serangan membabi buta terhadap kawasan pemukiman penduduk yang terletak di kawasan barat Aleppo.
Suriah telah diguncang krisis dan perang internal dari sejak lima tahun lalu. Ada pihak-pihak tertentu yang memang sengaja ingin membuat Suriah kacau balau sehingga kepentingan mereka di Timur Tengah terjaga. Hingga kini, Suriah sudah kehilangan ribuan warga yang menjadi korban perang ini.
(Sky-News/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email