Jika manusia tidak bisa memanfaatkan atau memanajemen waktunya dengan baik, maka manusia benar-benar berada dalam kerugian.
Shabestan News Agency melaporkan dari Isfahan, dalam acara pelatihan yang membahas tentang pengaruh mengatur waktu untuk masa depan, salah seorang anggota dewan kelimuan Universitas Azad Isfahan, Doktor hamid Davazdah Imami menjelaskan tentang urgenitas waktu menurut pandangan Al-Qur’an dan orang-orang besar.
Doktor Hamid menambahkan, ada sebuah pertanyaan yang menyebutkan bagaimana cara kita untuk menyusun masa depan?
Untuk menjawab pertanyaan ini pertama kita harus mengetahui hal apa yang diperlukan dalam menyusun masa depan, sebagaimana dalam surat Al-Ashr disebutkan “Demi masa, Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.”
Dari ayat di atas kita bisa memahami bahwa jika manusia tidak bisa memanfaatkan atau memanajemen waktunya dengan baik, maka manusia benar-benar berada dalam kerugian.
Lebih lanjut Doktor Hamid menuturkan, sebagaimana Peter Drucker mengatakan “jika kalian tidak bisa memanajemen waktu kalian dengan baik maka kalian tidak akan bisa mengatur urusan-urusan lainnya”, dengan begitu kita harus mengenal dan memahami faktor-faktor yang dapat membuang waktu secara sia-sia.
Faktor ini dibagi menjadi dua macam, yaitu faktor dari dalam dan faktor dari luar, adapaun faktir dari dalam seperti mengobrol (yang tidak berguna), tidur, melakukan sesuatu tanpa berfikir, berlebih-lebihan dan lain-lainnya.
Adapun faktor dari luar yaitu bersantai-santai, malas, amarah, murung, stress dan kecemasan dan internet, pungkas Doktor Hamid Davazdah Imami.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email