9 Rabi’ul Awal merupakan perayaan dimulainya Imamah Imam Makshum as yang terakhir, meskipun bisa dikatakan juga pada saat itu merupakan dimulainya masa gaibnya Imam Mahdi afs.
Shabestan News Agency, satu hal yang perlu diperhatikan dan ditekankan ialah bahwa Rasulullah saww sebagai khatam, yakni khatam dalam masalah turunnya agama samawi dan bukan dalam masalah pemberi hidayah, dan setelah turunnya agama yang sempurna, komprehensif dan berakhirnya kenabian, maka tahap selanjutnya adalah persiapan untuk menjalankan dan menyebarkan agama terakhir ini secara global.
Dan dari sinilah Rasulullah saww mengabarkan bahwa proses ini akan direalisasikan dengan Imamah 12 Imam Makshum as setelah Rasulullah saww, dan pada akhirnya tujuan ini akan terealisasi.
Oleh karena itu, suatu pandangan dan harapan dalam sejarah selalu sama, yakni orang-orang selalu menanti datangnya sosok peneyelamat yang dijanjikan yang merupakan washi terakhir Rasulullah saww yang akan memenuhi bumi ini dengan keadilan.
Oleh sebab ini, Imam ke-12 disebut sebagai “Maw’udul Umam”, yakni sosok yang dijanjikan ini yang para nabi as dan washi-washinya telah memberitakan kelahiran, Imamah, washi dan kemunculannya.
Selain itu, berkaitan dengan 9 Rabi’ul Awal atau perayaan dimulainya Imamat Imam Zaman afs, yang bisa dikatakan bahwa perayaan ini seperti halnya Ghadir Khum, meskipun pada Ghadir Khum Imamah dan Wilayat Imam Ali as diumumkan, namun pada kenyataannya setelah wafatnya Rasulullah saww pesan dari Rasulullah saww tidak dijalankan.
Dengan demikian sebagaimana halnya pada waktu pengangkatan Imam Ali as di Ghadir Khum orang-orang merayakannya dengan penuh suka cita, seperti halnya pada hari 9 Rabi’ul Awal yang merupakan perayaan dimulainya Imamah Imam Makshum as yang terakhir, meskipun bisa dikatakan juga pada saat itu merupakan dimulainya masa gaibnya Imam Mahdi afs.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email