Menjadi Penanti Al-Mahdi afs dengan Al-Qur’an dan Sunnah

Kita harus menjadi penanti Imam afs yang hakiki, yakni dengan kata lain perbuatan dan tindakan kita harus berdasarkan Al-Qur’an dan Sunah Ahlul Bayt as.

Shabestan News Agency, dalam sebuah diskusinya yang bertema “kehidupan Mahdawi” yang dihadiri oleh Hujjatul Islam Akhundpour yang merupakan salah seorang peneliti pembahasan mazhab.

Dalam kesempatan tersebut beliau menjelaskan bahwa sumber dan rujukan terbaik untuk memperkenalkan kehidupan Mahdawiyat ialah Al-Qur’an Karim. Yakni setiap ucapan atau penjelasan mengenai kehidupan Mahdawi harus diambil dari Al-Qur’an.

Sembari mengisyaratkan tentang diamnya sebagian orang terhadap kezhaliman dengan dalih menanti kemunculan Imam Zaman afs, Hujjatul Islam Akhundpour menuturkan, orang-orang seperti ini memasrahkan semua permasalahan dengan kemunculan Imam Mahdi afs.

Salah satu di antara ciri utama Imamah saat kehadiran Imam Zaman afs ialah rasa aman, sebagaimana yang dengan jelas disebutkan dalam Al-Qur’an bahwa dalam menjalankan ibadah ialah harus ada rasa aman, jelas Hujjatul Islam Akhundpour.

Di saat kita mampu untuk menunjukan masyarakat Mahdawi kepada masyarakat, maka perlahan-lahan kita dapat mengahncurkan berhala-berhala yang ada di dalam masyarakat, tambahnya.

Lebih lanjut beliau menyampaikan, dan di saat Imam Zaman afs muncul, sebagian orang yang mengaku beragama akan mengatakan “apa yang sedang dikatakannya?” sampai sekarang kami belum pernah mendengar pembahasan tentang hal ini dan mereka meyakini bahwa ini adalah sebuah agama dan ajaran baru.

Dalam hal ini, selain kita harus antusias dalam menanti kemunculan Imam Zaman afs, kita juga harus menjadi penanti Imam afs yang hakiki, yakni dengan kata lain perbuatan dan tindakan kita harus berdasarkan Al-Qur’an dan Sunnah Ahlul Bayt as, pungkasnya.

(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)