Foto menunjukkan puing-puing sebuah truk menyusul pemboman yang menyasar peziarah Syiah yang kembali dari peringatan Arbaeen di Karbala, pada 24 November, 2016, di desa Irak Shomali, sekitar 120 kilometer sebelah tenggara ibukota Baghdad. (Foto: AFP)
Angka terbaru yang dikeluarkan oleh PBB menunjukkan bahwa aksi terorisme dan kekerasan telah menewaskan hampir 3.000 orang di Irak pada bulan November setelah pasukan militer Irak dan para pejuang dari Pasukan Mobilisasi Rakyat berusaha untuk mengusir militan Takfiri ISIS dari kota utara strategis Mosul.
Menurut Misi Bantuan PBB untuk Irak (UNAMI), sebanyak 2.885 warga Irak tewas dan 1.380 lainnya terluka bulan lalu.
Misi PBB menambahkan bahwa ada 926 warga sipil di antara mereka yang tewas, sementara jumlah sipil yang cedera sebanyak 930 orang.
Kekerasan juga merenggut nyawa 1.959 anggota pasukan keamanan Irak, dan 450 lainnya menderita luka-luka.
Jumlah korban di provinsi barat Anbar yang diperangi tidak tersedia karena petugas kesehatan tidak dapat memantau situasi di lapangan dan gangguan layanan.
“Angka-angka korban mengejutkan, dimana sebagian besar korban adalah warga sipil” kata Jan Kubis, perwakilan khusus PBB untuk Irak.
Dia menambahkan bahwa ekstremis ISIS sering menjadi rumah tinggal sebagai posisi untuk menembak, melakukan penculikan dan secara paksa memindahkan warga sipil, serta menggunakan warga sebagai tameng manusia.
Pasukan keamanan Irak melakukan upaya keras untuk menghindari korban sipil selama operasi militer mereka di Mosul meskipun ISIS terus melakukan taktik sebaliknya, terang Kubis.
Pejabat senior PBB mencatat bahwa pasukan keamanan Irak melakukan berbagai cara untuk melindungi warga sipil.
“Semua tindakan yang diperlukan harus dilakukan untuk memastikan perlindungan bagi penduduk sipil dari dampak konflik bersenjata dan kekerasan,” kata Kubis.
Setelah sebulan persiapan, tentara tentara Irak, dan pejuang relawan serta militan Kurdi, melancarkan operasi untuk merebut kembali Mosul dari teroris ISIS pada tanggal 17 Oktober.
Perdana Menteri Haider al-Abadi telah bersumpah bahwa Mosul, kota terbesar kedua di Irak dan kubu kota terakhir yang dikuasai ISIS di negara itu akan direbut kembali sepenuhnya pada akhir tahun.
Beberapa ledakan membunuh 4 warga sipil dan melukai 18 orang lainnya di Baghdad
Sementara itu, keamanan Irak dan sumber medis mengatakan dua warga sipil tewas dan delapan lainnya luka-luka pada hari Kamis, ketika sebuah bom rakitan meledak di depan pasar di kawasan al-Ghazaliya Baghdad Barat.
Sebuah bom juga meledak di wilayah al-Sha’ab di timur-tengah Baghdad, menewaskan dua orang dan tujuh lainnya luka-luka.
Warga memeriksa puing-puing kendaraan menyusul pemboman yang menyasar peziarah Syiah saat kembali dari peringatan Arbaeen di Karbala, pada 24 November, 2016, di desa Irak Shomali, sekitar 120 kilometer sebelah tenggara ibukota Baghdad. Secara terpisah, sebuah ledakan bom di kawasan Camp Sarah pusat Baghdad melukai tiga warga sipil terluka.
(AFP/Mahdi-News/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email