Ada satu kejadian unik yang mungkin luput dari pantauan netizen ataupun media mainstream. Tapi kejadian ini penting untuk saya ulas di seword, ditambah dengan kejadian lainnya berdasarkan analisa Pakar Mantan.
Rizieq Dihalangi Wiranto
Saat Presiden Jokowi naik panggung, sebenarnya Rizieq sudah berkali-kali mau menggeser posisi Wiranto dan ingin berdiri di sebelah Jokowi atau menerobos dari belakang. Saat coba menerobos lewat belakang, upayanya dihalangi oleh Paspampres. Sementara saat mau menggeser Wiranto, juga terlihat jelas tangan Wiranto menghalanginya. Lalu kemudian Wiranto dan Rizieq sempat terlibat komunikasi sambil tatap-tatapan, muaahaha. Bagi yang tidak percaya, silahkan perhatikan di video ini detik 00:01 sampai 00:20. Lihat di sini: https://www.youtube.com/watch?v=U1pAJXHzdqM&feature=youtu.be
Namun Rizieq terus memaksa, sampai akhirnya JK yang berdiri di sebelah Wiranto kemudian menyadari adanya desak-desakan ini. Lalu Rizieq menyalami JK. Ya JK iya iya saja lah. Mungkin maksudnya supaya Wiranto mau bergeser dan Rizieq bisa berdiri sebelah JK, sebab keduanya sudah komunikasi dan JK menerima salaman Rizieq. Namun ternyata Wiranto tetap tidak bergeser sedikitpun, berdiri kokoh bersama Paspampres di belakangnya. Hahaha
Setelah upaya Rizieq gagal mendekati Jokowi, sementara mau menyalami juga tangan tak sampai sebab terhalang Wiranto, lalu Rizieq menerima mikrofon dan kemudian berperan seperti penyanyi latar yang ikut takbir karena seruan Jokowi.
Saat Presiden Jokowi menyerukan Allahuakbar, massa menjawabnya dengan Allahuakbar juga. Sementara Rizieq yang berada di sebelah Wiranto juga sudah memegang mikrofon dan ikut menyerukan “Allahuakbar.” Suka tidak suka, ini komunikasi yang sangat cerdas. Jokowi juga menggunakan takbir untuk menyapa massa. Tapi kalau mau analis lebih nyelekitnya, ini jelas seolah bilang “emang lu doang yang bisa takbir?”
Yel yel tangkap si Ahok
Setelah Presiden menyampaikan sambutannya, semua rombongan langsung turun panggung. Jokowi, JK, Luhut dan Johan Budi sempat digendong oleh Paspampres untuk mempercepat proses turun.
Sementara Rizieq dan GNPF lainnya kemudian menguasai panggung dan memandu yel yel “tangkap…tangkap si Ahok, tangkap si Ahok sekarang juga.” Mirip seperti sporter bola yang sedang meledek lawannya, atau seperti anak SD yang baru belajar Pramuka. Faktanya, meski mereka menyanyikan yel yel sejak pagi sampai siang, Ahok belum juga ditangkap sampai saat ini. Hahaha.
Sebenarnya kasihan sekali melihat ummat yang mau saja bernyanyi yel-yel seperti itu. Asli mirip anak SD broh. Kekanak kanakan. Tapi ya itu sudah terlanjur terjadi. Semoga mereka pulang dan menonton kembali video rekaman yang terjadi kemarin. Apakah pantas mereka bertindak seperti itu? Jika menganggap pantas, ya silahkan dilanjutkan.
Rizieq tak berani provokasi
Rizieq ini sebenarnya orang yang kerap melontarkan istilah provokatif. Mulai dari kutil babi, kodok istana dan istana iblis adalah sejumla istilah yang kerap digunakan dalam khutbah-khutbahnya. Kalau tak percaya silahkan baca tulisan saya sebelumnya: https://seword.com/sosbud/jokowi-menistakan-ulama-yang-bilang-biadab-kurang-ajar-iblis-setan-dajjal/
Namun saat Jokowi hadir di panggung, Rizieq tak berani mengatakan itu semua. Ancaman-ancaman yang kerap dia lontarkan tak satupun berhasil diucapkan. Artinya memang Rizieq ini hanya berani di belakang, seperti para mantan dengan segala gerilyanya untuk menghancurkan keluarga kita. Pengecut.
Orang yang kalian hina selama ini sudah berdiri di depan. Mengapa tak ada yang berani lanjut menghina? Atau minimal mengancam akan menduduki istana? Apakah keberanian dan arogansi rok mini yang kalian sembunyikan di balik jubah agama itu sudah tak laku lagi untuk dijadikan bahan tontonan sambil berteriak takbeer?
Bagaimanapun ini semua sudah terpampang nyata, kalau mau memakai istilah Syahrini. Juga cetar membahana. Hanya hati yang terlalu hitam yang kemudian mau menyangkal fakta-fakta ini yang kelak akan menjadi salah satu catatan sejarah Indonesia.
(Seword/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email