Sekilas tentang biografi ulama pejuang, Ayatullah Muhammad Baqir Hakim
Ayatullah Muhammad Baqir Hakim, putra seorang Marji Taklid Muslim Syiah dunia, Ayatullah Sayid Muhsin Hakim. Ia dilahirkan pada tanggal 25 Jumadil Awal, 1358 Hq (1939) di kota suci Najaf, dari sebuah keluarga zuhud, bertakwa dan berpendidikan. Ayah beliau dikenal sebagai seorang yang menguasai metode ilmu fikih baru, informasi yang luas dan karya-karya tulis di bidang sosial dan politik. Sebagian besar putra-putra dan sanak saudara Sayid Muhsin Hakim sepanjang berkuasanya Partai Baath di Irak yang berlangsung selama 34 tahun, ditangkap atau hilang, dan beliau sendiri di akhir-akhir usianya harus berhadapan dengan perilaku kekerasan Partai Baath terhadap dirinya. Pada awal dekade 60-an, puluhan anggota keluarga Hakim diberondong tembakan, namun Syahid Muhammad Baqir Hakim, tetap melanjutkan jalan sulit perjuangan dan atas dorongan para pemuda Irak ia bergabung dengan front-front perang anti-Irak.
Perhatian Imam Khomeini terhadap Keluarga Hakim
Imam Khomeini menaruh perhatian khusus kepada keluarga Hakim dan perjuangan mereka di Irak, di berbagai kesempatan beliau menyampaikan pesan, mengenang dan menghidupkan nama mereka di tengah masyarakat Islam. Dalam sebuah kalimat ia menjuluki keluarga Hakim sebagai “Keluarga Syahadah dan Fakih” dan dalam salah satu pesan yang lain beliau mengatakan, “Anda dan kita menyaksikan apa yang telah dilakukan Partai Baath terhadap almarhum Ayatullah Hakim dan putra-putra mulianya, dan dengan kesedihan macam apa, sayid mulia serta tertindas itu di akhir hidupnya bergabung dengan kakek-kakeknya dan menyaksikan penangkapan, penyiksaan serta tekanan terhadap putra-putra beliau….”
Aktivitas Keilmuan Syahid Hakim
Kerja keras keilmuan Syahid Muhammad Baqir Hakim pada tahun 1385 Hq (1965) membuahkan hasil dengan meraih derajat ijtihad di bidang fikih, ushul fikih dan ulumul Quran, dan ia memasuki fase baru dalam kehidupannya. Pada tahun 1964-1965, ia mengajar bidang studi Ulumul Quran di Universitas Baghdad. Syahid Hakim selain banyak melakukan aktivitas perjuangan politik, ia juga tidak pernah melupakan ilmu pengetahuan dan pemikiran, buah dari jihad ilmu beliau adalah terbitnya lebih dari 60 judul buku dan risalah tentang berbagai tema dari sejumlah bidang studi seperti fikih, tafsir, ulumul Quran, sosiologi, ekonomi, sejarah dan ilmu politik. Di antara guru-guru besar beliau adalah Ayatullah Sayid Yusuf Hakim, Sayid Abul Qassim Khui, Sayid Muhammad Baqir Sadr dan beberapa guru terkemuka Hauzah Ilmiah Najaf yang lain.
Kerja-kerja Sosial-Politik
Syahid Ayatullah Muhammad Baqir Hakim, memulai aktivitas politiknya pada tahun 1957. Pada tahun 1959 ia ikut mendirikan Partai Al Daawah Al Islamiyah bersama ayahnya. Di tahun 1970 ia dua kali ditangkap. Setelah bebas dari penangkapan kedua, ia berhasil keluar dari Irak tanpa sepengetahuan polisi rahasia negara itu dan berangkat ke Suriah. Pada tahun 1980 bersamaan dengan gugurnya kawan seperjuangan, Syahid Muhammad Baqir Sadr, ia berlindung di Iran. Pada tahun 1982, 125 anggota keluarga Syahid Hakim ditangkap polisi Irak, 29 di antaranya dieksekusi mati. Sayid Mahdi Hakim, saudara Syahid Hakim, gugur di tangan orang-orang suruhan Saddam Hussein di Sudan.
Terbentuknya Majelis Tinggi Islam dan Pasukan Badr
Syahid Ayatullah Muhammad Baqir Hakim dengan kerja sama beberapa sahabatnya, pada tahun 1362 Hs (1983), mendirikan Majelis Tinggi Islam Irak di Iran. Sejak awal Syahid Hakim bertugas menjadi juru bicara lembaga ini dan setelah berlalu empat tahun, pada tahun 1366 Hs (1987) ia menjabat ketua Majelis Tinggi Islam Irak. Pada tahun yang sama, sebuah sayap militer juga terbentuk yang di kemudian hari dikenal sebagai Pasukan Badr. Syahid Hakim sendiri yang mengomandani Pasukan Badr tersebut. Ayatullah Hakim selama 22 tahun pengasingannya, berhasil lolos dari tujuh kali upaya teror yang dilakukan rezim Baath.
Jihad di Medan Tempur Keilmuan
Syahid Hakim selain melakukan perjuangan politik dan aktivitas-aktivitas sosial, ia banyak melakukan kerja-kerja di bidang ilmu pengetahuan, selain mendidik murid-murid seperti Syahid Abdul Sahib Hakim, Syahid Sayid Abbas Musawi dan Hujatulislam Muhammad Baqir Mehri, ia juga menghasilkan banyak karya tulis. Sekitar 22 karya tulisnya yang sudah diterbitkan seputar ilmu-ilmu Islam dan politik, di antaranya tentang Ulumul Quran, pengaruh Ahlul Bait as dalam struktur masyarakat Islam, hak asasi manusia dari sudut pandang Islam dan pemerintahan Islam antara teori dan realitas.
Jabatan-jabatan Lain
Syahid Muhammad Baqir Hakim adalah seorang pekerja keras dan pejuang dengan makna sebenarnya yang beraktivitas di berbagai bidang pemikiran dan praktik di lapangan. Selain menjabat Ketua Majelis Tinggi Islam Irak dan Komandan Pasukan Badr, ia juga pernah menjabat sebagai Ketua Dewan Tinggi Forum Internasional Pendekatan Antarmazhab Islam, Wakil Ketua Dewan Tinggi Organisasi Internasional Ahlul Bait, anggota Badan Perwalian Universitas Mazhab-mazhab Islam dan ditugasi mengelola Yayasan Darul Hikmah. Selain itu, ia juga mendirikan Yayasan Syahid Sadr, Pusat Dokumen Hak Asasi Manusia, pusat medis, mendirikan Gerakan Jamaah Ulama Pejuang Irak, gerakan militer pasukan Tauhid dan pelayanan-pelayanan lain.
Syahid Ayatullah Sayid Muhammad Baqir Hakim dalam ceramahnya sebelum khutbah Jumat di Tehran pada 19 Ordibehesht 1381 Hs (2003) berbicara soal kebanggaan kolektif bangsa Iran dan pejuang Irak. Ia mengatakan, kebanggaan kami dan anda adalah karena kita menyerahkan satu persatu syuhada kita layaknya bintang bagi kemajuan dan mendekatkan diri kepada Tuhan dan kami bersyukur kepada Allah Swt atas nikmat besar yang diberikan kepada kita ini.
Kembali ke Tanah Air
Syahid Ayatullah Sayid Muhammad Baqir Hakim setelah bertahun-tahun hidup di pengasingan dan jauh dari tempat kelahiran, akhirnya pada tahun 1382 Hs (2002) bersamaan dengan pelarangan yang dilakukan Amerika atas masuknya Pasukan Badr ke Irak, kembali ke tanah air melalui Basrah dan mendapat sambutan ribuan rakyat Irak di dua sisi sungai Dajlah dan Furat hingga ke Najaf. Sambutan tersebut dan mukimnya beliau di Najaf, membangkitkan kekhawatiran pihak Barat dan program-program yang diumumkannya bagi Irak dan rakyatnya yang tertindas, menambah ketakutan penjajah. Kehadiran luas jamaah shalat Jumat yang diimami Ayatullah Baqir Hakim dan ungkapan terkait masalah-masalah yang dialami serta menciptakan kebangkitan kesadaran dan tekad kokoh Syahid Hakim untuk mengatasi keterbelakangan politik dan sosial masyarakat Irak, semakin memperjelas kekhawatiran pemerintah Irak.
Hakim di Hati Rakyat Irak
Kecintaan begitu besar terhadap Ayatullah Hakim di tengah masyarakat Irak dan langkah cerdas serta pengenalannya yang baik terhadap musuh, telah mengubah warga Muslim Syiah Irak menjadi pusat perlawanan anti-Amerika dan anti-penjajah, dan dari sana, para penjajah dan pasukan dalam negeri berpikir untuk menghilangkan nyawa Syahid Hakim dengan harapan warga Muslim Syiah Irak akan kehilangan pemimpin setelah itu. Semua perhatian terpusat pada Syahid Hakim dan berencana untuk meneror dirinya.
Melawan Hingga Titik Darah Penghabisan
Syahid Ayatullah Sayid Muhammad Baqir Hakim, hingga akhir berdiri dan tidak pernah gentar dalam perlawanannya. Di detik-detik menjelang kesyahidannya, di shalat Jumat terakhirnya di kota Najaf, Syahid Hakim menyampaikan protes dan menuturkan, pasukan penjajah tidak pernah mengamalkan kewajiban hukumnya dan ini harus dikecam dan kami mengecam sikap semacam ini dan kami menganggap pasukan penjajah bertanggung jawab atas hilangnya keamanan di negara ini. Sejak awal kami sudah mengumumkan, pasukan penjajah harus membiarkan Irak menjaga keamanannya sendiri dan kami katakan, sebuah pasukan Mukmin Irak harus dibentuk sehingga bisa menjaga tempat-tempat suci Irak, karena pasukan penjajah tidak bisa mendekati tempat-tempat ini.
Kunjungan Terakhirnya
Ayatullah Muhammad Baqir Hakim di akhir usianya, di halaman Makam Suci Imam Ali as dalam shalat Jumat kota Najaf, di hadapan masyarakat Irak mengatakan, rakyat Irak dengan solidaritas dan persatuan, mampu mewujudkan perdamaian dan keamanan di negaranya. Terkait pemilihan staf menteri dalam kabinet baru Irak, Syahid Hakim menegaskan, menteri-menteri baru Irak haruslah orang-orang yang saleh, kompeten dan dipilih dari seluruh kaum dan kelompok, dan mereka bekerja keras mengatasi masalah-masalah rakyat Irak.
Akhirnya Jiwa Suci itupun Terbang
Waktu terbang pun tiba. Shalat Jumat selesai dilakukan dan ruh suci para jamaah shalat siap untuk mengepakan sayapnya bersama pemimpinnya. Saat itu sudah mencapai puncaknya dan berita tentang hal itu begitu membekas di dalam ingatan, “Akibat ledakan hebat sebuah bom mobil di depan Makam Suci Imam Ali as di Najaf, Ayatullah Sayid Muhammad Baqir Hakim dan 82 jamaah shalat, gugur syahid dan 230 lainnya terluka. Bagian Makam Suci Imam Ali as runtuh dan sejumlah banyak jamaah shalat tertimpa reruntuhan. Kendaraan yang dipasangi bom itu diparkir di sebelah Selatan Makam Suci Imam Ali as dan sepertinya para teroris sudah mengetahui jadwal keluar-masuknya Ayatullah Hakim ke Makam Suci ini.
Pesan Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar, Ayatullah Sayid Ali Khamenei dalam pesannya mengecam gugurnya Ayatullah Sayid Muhammad Baqir Hakim. Beliau di salah satu bagian pesannya mengatakan, tangan-tangan kotor orang-orang suruhan imperialis, menciptakan bencana besar dan merebut seorang tokoh yang melakukan perlawanan gigih atas penjajah di Irak, dari masyarakat negara itu dan merusak benteng pertahanannya. Beliau bersama puluhan mukmin dan mukminah yang tengah khusyu melaksanakan shalat Jumat, mereguk cawan syahadah dan terbang menuju tempat aman dan kemuliaan khusus Ilahi.
Syahid Hakim dalam Pandangan Rahbar
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar di salah satu pesannya memperingati kesyahidan Ayatullah Hakim menjelaskan beberapa karakteristik unggul beliau dan mengatakan, syahid mulia ini adalah seorang ulama pejuang yang berjuang melawan rezim Saddam Hussein selama bertahun-tahun demi hak-hak rakyat Irak dan setelah patung keburukan itu runtuh, ia berdiri layaknya benteng kokoh menghadapi penjajahan Amerika dan Inggris dan memulai perlawanan sengit terhadap konspirasi buruk mereka dan ia sudah mempersiapkan diri untuk menjemput syhadah di jalan jihad besar dan bergabung dengan syuhada keluarga agung Aali Hakim dan syuhada ulama Irak lainnya, Syahid Hakim adalah manifestasi kehendak rakyat yang menganggap agama, independensi dan masa depan negara mereka terancam dan rumah-rumah mereka diinjak-injak lars tentara penjajah dan ingin membela identitas agama dan nasioal mereka di hadapan para penjajah.
Pesan Rahbar Iran untuk Rakyat Irak
Rahbar Iran di bagian lain pesannya atas kesyahidan Ayatullah Hakim, memberikan beberapa nasihat kepada para pendukung syahid Hakim dan seluruh rakyat Irak. Kepada seluruh rakyat pemberani dan mukmin Irak saya ingatkan bahwa satu-satunya jalan kemuliaan bangsa dan keselamatan negara dari konspirasi berbahaya imperialis dan Zionis, adalah kesatuan kata kalian di bawah naungan bendera Islam dan hari ini mereka menentukan masa depan bagi negaranya dan generasi-generasi selanjutnya denga berpegang pada tali kokoh Ilahi, dimana Irak yang Islami dan independen layaknya bintang yang bersinar di Dunia Islam. Para pemuka agama dan politik hanya akan bisa melaksanakan tanggung jawab besarnya di masa ini dengan berpegang pada Islam dan persatuan, dan diharapkan mereka konsisten di jalan ini dan berhasil.
Pujian atas Keimanan, Keberanian, Kebijaksanaan dan Kewaspadaan Syahid Hakim
Rahbar dalam pesan belasungkawa atas kesyahidan Ayatullah Hakim menggelar acara duka dan menghadirinya, serta menyadarkan semua orang yang hadir bahwa Ayatullah Hakim adalah tokoh unggul. Selain itu, Rahbar dalam pertemuan dengan saudara Ayatullah Hakim yang juga Ketua Majelis Tinggi Islam Irak, memuji keimanan, keberanian, kebijaksanaan dan kewaspadaan Ayatullah Hakim dan mengatakan, meski kesyahidan Ayatullah Hakim merupakan kerugian bagi rakyat Irak dan umat Islam, namun karena karakteristik-karakteristik khusus yang dimilikinya, kesyahidan beliau juga memberi pengaruh khusus pada kondisi Irak dan akan terus begitu.
Berbagai Reaksi
Pasca kesyahidan Ayatullah Sayid Muhammad Baqir Hakim banyak pesan duka datang dari dalam dan luar negeri Irak. Kantor Ayatullah Sistani, Marji Taklid Muslim Syiah Irak, dalam pesannya mengecam bencana besar ini dan mengajak seluruh warga untuk berusaha menciptakan stabilitas dan keamanan di negara ini. Selain itu, Sekjen PBB dan beberapa tokoh politik dunia, juga mengecam kejahatan terhadap Ayatullah Hakim dan meminta rakyat Irak untuk tidak menuntut balas atas kesyahidan beliau.
Ruh Anda Bahagia Wahai Hakim
Ruh anda bahagia wahai Hakim yang selalu berjuang demi keselamatan rakyat dan negara Irak dan bersedia menanggung seluruh kesulitan. Sejarah Irak dan para pejuang di dunia ini tidak akan melupakan hakmu sebagai seorang prajurit yang berkorban untuk agama dan rakyat. Ruh anda bahagia karena waktu bertemu dengan sahabat, adalah waktu terbaik dan tersambungnya dirimu dengan warga langit di hari kelahiran Imam Muhammad Baqir as. Engkau yang hidup mulia dan penuh kerja keras. Ruh anda selalu bersama rahmat Tuhan.
(Astan-News/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email