Perwalian Haram Suci Razavi mengatakan bahwa masa depan adalah milik para mujahidin yang berjuang di jalan kebenaran. Menurutnya, hari ini kubu imperialis dunia telah melupakan Tuhan dan menumpahkan darah ribuan orang tidak berdosa.
Astan News melaporkan, peringatan tragedi pembunuhan warga Muslim Syiah Nigeria yang pertama digelar di Serambi Imam Khomeini, Haram Suci Imam Ridha as dengan dihadiri oleh ulama, pejabat dan pegawai tingkat provinsi, pejabat militer, Haram Suci Razavi, peziarah dan sejumlah warga Muslim Syiah Nigeria.
Acara khusus yang digelar setelah shalat maghrib dan isya berjamaah itu, diawali dengan lantunan ayat suci Al Quran dan pembacaan doa ziarah Aminullah oleh qari dan pembaca syair Ahlul Bait as, lalu dilanjutkan dengan ceramah Hujatulislam Sayid Ebrahim Raisi, Perwalian Haram Suci Razavi.
Raisi di bagian awal ceramahnya menyebut pesan Rasulullah Saw sebagai urat nadi kehidupan umat manusia dan menjelaskan, dari sudut pandang Al Quran, manusia adalah eksistensi yang memilliki hidup dan dengan kekuatan belajar yang dimilikinya ia dapat menggunakan peluang kehidupan dunia di jalan spiritualitas dan Ilahi, dan ia tidak melihat selain Tuhan di jalan ini, iapun tidak melangkah kecuali di jalan yang sudah ditentukan Tuhan untuk dirinya.
Hujatulislam Raisi menyampaikan pertanyaan, apakah tujuh milyar manusia yang hidup di muka bumi ini, semuanya adalah Khalifah Allah Swt dan termasuk makhluk-makhuk yang paling mulia.
Ia menjelaskan, seorang manusia yang Khalifah Allah Swt, pekerjaannya selalu berorientasi Ilahi dan dia selalu melangkah di jalan-Nya, ia memiliki kedudukan dan nilai yang setara dengan tingkat kedekatannya dengan Tuhan dan waliyullah.
Ziarah adalah Aliran Pembangun Manusia
Menurut Raisi, para Imam Maksum as adalah orang-orang yang mengajarkan kita bagaimana seharusnya hidup dan bagaimana mengamalkan perintah-perintah Allah Swt. Ia menuturkan, ziarah adalah aliran dan madrasah pembangun manusia, dan para peziarah di hadapan Ahlul Bait as, menyampaikan keinginannya agar setiap pekerjaan yang dilakukan berorientasi ketuhanan, sehingga ia bisa membuat garis tegas dengan seluruh keburukan dengan taubat dan istigfar.
Perwalian Haram Suci Razavi menekankan bahwa setiap individu masyarakat harus merasa bertanggung jawab atas masalah amar makruf dan nahyi munkar.
Ia menuturkan, berdasarkan hadis, jika sebuah masyarakat tidak bereaksi apapun atas tanggung jawab amar makruf dan nahyi munkar, dan tidak tergerak sedikitpun ketika menyaksikan kebaikan ditinggalkan dan keburukan dilakukan, maka masyarakat itu mati dan anggotanya tidak akan pernah memiliki kehidupan.
Hujatulislam Raisi dalam kelanjutan ceramahnya, mengatakan bahwa agama harus hadir di setiap sendi kehidupan manusia.
“Pola hidup relijius yang tidak lain adalah pola hidup Alawi, Fatimi dan Razavi, harus hadir dalam setiap detik kehidupan kita, terkadang sebuah keputusan yang diambil manusia dalam waktu satu detik dapat berujung dengan pertumbuhan dan kesempurnaan, dan terkadang justru menyebabkan kejatuhan dirinya, dan menjadikan dia lebih rendah dari hewan,” paparnya.
Kemanusiaan di Bawah Naungan Mengingat Tuhan
Menurut anggota Majelis Khobregan atau Dewan Pakar Kepemimpinan Iran itu, jika seorang manusia melupakan Tuhan, ia juga akan lupa terhadap dirinya sendiri dan akan terus terjerumus hingga bukan hanya Tuhan saja yang dilupakan bahkan kemanusiaan akan hilang dari benaknya.
Di bagian lain ceramahnya, Raisi menerangkan, sungguh disayangkan dunia hari ini didominasi kekuatan-kekuatan adidaya yang melupakan Tuhan dan dengan semangat penjajahan yang meliputi sekujur tubuhnya, mereka menumpahkan darah ribuan orang tidak berdosa dan melanggar hak sejumlah banyak orang.
Raisi menilai kejahatan-kejahatan yang hari ini terjadi di Palestina, Suriah, Yaman, Irak dan Nigeria adalah buah dari semangat imperialisme dan menuturkan, untuk menghadapi kekuatan-kekuatan imperialis ini kita harus belajar semangat keteguhan dan ketabahan dari teladan perlawanan Imam Ridha as, pasalnya beliau adalah teladan perlawanan dan persatuan umat Islam.
Perwalian Haram Suci Razavi dengan bersandar kepada ayat Al Quran mengatakan, berdasarkan ayat Al Quran, masa depan adalah milik para mujahid yang berjuang di jalan kebenaran, karena hak itu kekal dan kebatilan itu pasti sirna.
Terkait kebangkitan Islam yang terjadi dan sedang terbentuk di seluruh penjuru dunia, Raisi menuturkan, berkat darah para syuhada di seluruh medan tempur, dengan memperhatikan fasilitas dan persenjataan mutakhir yang dimiliki musuh, kita menyaksikan bahwa keunggulan ada di tangan para pejuang Irak, Yaman, Suriah dan Nigeria.
Sehubungan dengan langkah-langkah pengkhianatan yang dilakukan di Nigeria terhadap warga Muslim Syiah negara itu, Raisi menerangkan, apakah dengan membantai ribuan Muslim Syiah tidak berdosa di Nigeria, kalian bisa menghancuran semangat kebenaran dan bendera Islam di negara ini.
Menurut Perwalian Haram Suci Razavi, hari ini musuh-musuh Islam sudah bertekuk lutut dan orang-orang yang menganggap pembebasan kota Aleppo di Suriah sebagai hal yang tidak bisa dipercaya, menyaksikan sendiri, berkat darah suci syuhada dan perlawanan pejuang, Aleppo akhirnya berhasil dibebaskan dan patut disyukuri gerakan perlawanan dari hari ke hari terus mengalami kemajuan.
(Astan-News/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email