Barack Obama di hari-hari akhir kepresidenannya membatalkan agenda katalogisasi dan pengusiran Arab dan kaum muslim yang bernama National Security Entry-Exit Registration System, atau disingkat NSEERS, yang dijalankan sejak tahun 2002 sampai sekarang ini di negara tersebut.
Menurut laporan IQNA seperti dikutip dari CNN, Nima Hakim, jubir kementerian keamanan dalam negeri USA mengatakan, pelaksanaan selama bertahun-tahun menunjukkan agenda ini tidak hanya kurang, namun penggunaannya menyebabkan reduksi kinerja sumber-sumber dan para staf muslim Amerika.
Pernah sekali, Obama menghapus sebagian dari program ini pada tahun 2011 yang berkaitan dengan registrasi dan kontrol para imigran, yang menurut pendapat mereka berasal dari negara-negara sumber terorisme yang datang ke negara ini, namun program lalinnya masih tetap berjalan.
Menurut agenda tersebut, para musafir dan wisatawan luar negeri yang berencana tinggal lebih dari 30 hari di Amerika berkewajiban menyerahkan deskripsi beografi dan begorund lengkapnya kepada para pengurus kementerian keamanan nasional Amerika.
Eric Schneiderman, jaksa agung New York dalam sebuah surat kepada Obama memintanya agar menghapus agenda tersebut.
Ia menulis, agenda ini tidak hanya tidak menguras aktivitas para teroris, justru menyebabkan ketidakpercayaan terhadap implementasi undang-undang dasar serta publikasi ketakutan terhadap kaum muslim dan Islamofhobia di negara ini.
Eric Schneiderman dalam statemen terpisah menulis, kita tidak semestinya memberikan sarana penggunaan agenda registrasi muslim, yang melanggar undang-undang kebebasan beragama. Ia menyambut keputusan Obama yang membatalkan agenda katalogisasi dan pengusiran Arab dan kaum muslim dari Amerika. Ia mengatakan, penghapusan agenda ini adalah sebuah kemenangan untuk hak-hak sipil dan implementasi undang-undang dasar yang efektif demikian juga koalisi kuat antar pelbagai organisasi dengan kebijakan diskriminasi Donald Trump terhadap kaum muslim.
(CNN/IQNA/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email