Ziarah Asyura adalah salah satu perkara yang sangat ditekankan oleh Imam Makshum as. Dalam kitab Wasa’il As-Syi’ah kira-kira sebanyak 600 riwayat menjelaskan tentang ziarah Imam Makshum as dan orang-orang mukmin.
Shabestan News Agency, mengenai dalil-dalil urgenitas ziarah Imam Husain as, Ayatullah Najmuddin Thabasi menjelaskan bahwa tragedi Karbala merupakan batasan yang jelas antara Islam Umawi dan Islam Muhammadi, sebagaimana yang terjadi pada peristiwa Imam Hasan as, namun peristiwa Karbala menjelaskan batasan ini dengan sejelas-jelasnya.
Ayatullah Thabasi menambahkan, Imam-imam suci sebelum Imam Husain as, mereka semua telah mengabarkan tentang terjadinya tragedi Karbala, dan setelah syahidnya Imam Husain as, Imam-imam Makshum as setelahnya juga selalu mengingatkan tentang tragedi Karbala, supaya cahaya ini terus bersinar.
Salah satu cara untuk menjaga pesan Karbala dan menyampaikannya kepada dunia begitu juga mengenalkan dan menyebarkan Islam Muhammadi ialah mempererat hubungan orang-orang dengan Karbala dan tujuan Imam Husain as melalui ziarah, jelas pengajar di markas takhasusi Mahdawiyat ini.
Ayatullah Thabasi lebih lanjut menyampaikan, Imam Sajjad as adalah orang yang pertama menjadikan tanah Karbala sebagai tempat sujud dan untuk bertasbih, kemudian beliau as menyebarkan hal ini dan masih banyak lagi langkah-langkah yang beliau as lakukan untuk menjaga budaya Asyura.
Selain itu, ziarah Asyura adalah salah satu perkara yang sangat ditekankan oleh Imam Makshum as. Dalam kitab Wasa’il As-Syi’ah kira-kira sebanyak 600 riwayat menjealskan tentang ziarah Imam Makshum as dan orang-orang mukmin, dan hampir setengahnya berkenaan dengan ziarah Imam Husain as, dan dalam kitab Mustadrak Wasa’il As-Syi’ah terdapat 400 riwayat yang membahas tentang ziarah, dan sekitar 250 riwayat berkenaan dengan Ziarah Imam Husain as, hal ini menunjukan bahwa para Imam Makshum as sangat menekankan ziarah Imam Husain as.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email