Negara-negara anggora Dewan Kerja Sama Teluk Persia (GCC) akan membahas pemasukan nama Gerakan Ansharullah Yaman dan beberapa gerakan yang lain ke dalam daftar kelompok teroris.
“Kami sekarang sedang membahas masalah ini dan masih saling bertukar pendapat,” ujar Hiza’ Al-Hajiri, wakil Sekretaris Jenderal Urusan Keamanan GCC ketika menjawab pertanyaan Al-Syarq Al-Awsath sehubungan dengan isu tersebut.
Delegasi utusan Oman menentang usaha pemasukan nama Ansharullah ke dalam daftar teroris dalam sidang GCC tersebut. Akan tetapi, para utusan Oman tidak bersedia menjelaskan alasan dan faktor penentangan mereka dalam sidang tersebut.
Para menteri luar negeri negara-negara Teluk Persia menggelar sidang ketiga puluh lima kemarin di Riyadh. Sidang ini membahas kasus-kasus keamanan di bawah pimpinan Muhammad bin Nayef, Putra Mahkota dan Menteri Negara Arab Saudi.
Dalam pada itu, Ahmad Al-Salim, wakil Menteri Negara Arab Saudi, menegaskan bahwa negara-negara Teluk Persia menentang setiap bentuk terorisme.
Al-Salim melanjutkan, terorisme sama sekali tidak berhubungan dengan Islam. Islam dan terorisme adalah dua hal yang kontradiktif. Islam menyatakan haram menumpahkan darah. Islam adalah agama perdamaian, persaudaraan, dan cinta kasih. Terorisme tidak mengenal perbatasan, bangsa, dan warga negara, serta tidak membedakan kaum pria dan wanita.
Al-Salim menegaskan, “Seluruh negara Teluk Persia selalu siap dan siaga untuk memerangi terorisme. Kerja sama keamanan berada dalam posisi yang paling ideal di negara-negara ini.”
GCC adalah sebuah blok dagang yang terdiri dari enam Negara Arab di Teluk Persia dengan banyak tujuan ekonomi dan sosial. Keenam negara tersebut adalah Bahrain, Kuwait, Oman, Qatar, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arat.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email