Warga Kramatjati yang protes karena ditempeli stiker Agus-Sylvi, Tetty Pataresia mengungkap hal aneh setelah postingannya di Facebook jadi viral. Akun Facebook Tetty kini diblokir. Kok bisa?
Setelah postingannya soal stiker Agus-Sylvi viral, Tetty menuturkan ada seseorang yang mengaku dari Bawaslu datang ke rumahnya di Kelurahan Balekambang, Kramatjati, Jakarta Timur, pada Sabtu (31/12/2016) malam, sekitar pukul 20.00 WIB.
Orang itu datang dua kali. Nah, setelah kedatangan pertama, Tetty menyebut akun Facebooknya tak bisa diakses lagi. Di kedatangan kedua, orang itu meminta Tetty tak lagi memposting soal protesnya terkait stiker Agus-Sylvi yang ditempel di kaca rumahnya. Stiker itu juga lalu dilepas.
Kembali ke akun Facebook, Tetty merasa tak mendapat pemberitahuan apapun dari media sosial milik Mark Zuckerberg itu. Dia mencoba menghubungi temannya, bertanya soal akun Facebooknya, terkonfirmasi bahwa akunnya tak bisa diakses lagi. Minggu (1/1), sekitar pukul 12.40 WIB, akun Tetty tak bisa ditemukan lagi.
Postingan Tetty yang protes karena rumahnya ditempeli stiker Agus-Sylvi memang sempat viral. Hingga Sabtu (31/1) pukul 13.00 WIB, postingan itu sudah dibagikan sebanyak 4.325 lali.
Tetty membuat pernyataan soal tak bisa diaksesnya akun Facebook bernama Pataresia Tetty itu. Berikut pernyataan lengkap Tetty yang dibagikannya via WhatsApp:
Akun Pataresia Tetty diblock
Semalam tgl. 31 Januari 2016, sekitar jam 8an dan jam 9an saya didatangi oleh petugas yang mengaku dari bawaslu dan didampingi oleh pak RT.009 kelurahan Balekambang, kecamatan Kramatjati Jakarta Timur untuk memperingatkan bahwa untuk kedepannya jika ada kejadian yg sama dari pihak timses/relawan dari paslon manapun, kalau memang tidak sepakatdengan penawaran mereka lebih baik ditolak saja secara tegas. Tidak perlu dibikin ramai hingga jadi berita viral di medsos. Beberapa saat sebelum kedatangan petugas yang mengaku dari bawaslu itu untuk yang kedua kalinya, akun fesbuk saya sudah tidak bisa diakses lagi.
Tolong sebarluaskan postingan ini jika memang dirasa perlu. Jujur saya merasa diperlakukan dengan tidak adil. Bukan penyelesaian yang saya dapatkan, tapi malah cenderung saya yang didakwa oleh petugas yang mengaku dari bawaslu tadi.
Pihak Bawaslu belum berkomentar mengenai apa yang disampaikan Tetty ini. Adapun Timses Agus-Sylvi memastikan penempelan stiker ini bukan program dari timses.
Juru bicara Agus-Sylvi, Rico Rustombi mengatakan yang dilakukan tim Agus-Sylvi hanyalah mencocokkan data pemilih yang dikeluarkan KPUD dengan kondisi lapangan. Soal penempelan stiker, dia belum bisa memastikan kebenarannya.
"Yang kita lakukan hanya kroscek melalui korwil (koordinator wilayah) kita. Kabarnya di Gambir ada yang nempel stiker juga, saya bilang saya nggak tahu. Pokoknya kita menggunakan korwil dari data yang KPU keluarkan, korwil kroscek di lapangan," ujar Rico kepada wartawan di RT 11 RW 04 Kalibata Selatan, Jakarta Selatan, Sabtu (31/12/2016).
(Detik-News/Info-Teratas/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email