Abbas Araqchi - Iran’s Deputy Foreign Minister.
Wakil Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araqchi, menegaskan bahwa negaranya tidak akan menegosiasikan kembali kesepakatan nuklir dengan kekuatan dunia, bahkan jika Iran harus menghadapi sanksi baru dari Amerika Serikat setelah Donald Trump menjadi presiden.
"Tidak akan ada negosiasi ulang dan (perjanjian) tidak akan dibuka kembali," Araqchi, negosiator nuklir Iran pada pembicaraan yang mengarah ke perjanjian pada tahun 2015, mengatakan pada hari Minggu (15/1), menurut Reuters.
"Kami dan banyak analis percaya bahwa (perjanjian) telah dikonsolidasikan. Pemerintahan AS yang baru tidak akan mampu untuk meninggalkannya," tambahnya.
"Pembicaraan Nuklir dengan Amerika sudah selesai dan kami tidak ada apa-apa lagi untuk dibahas," tegas pejabat Iran.
Selama kampanye pemilu Trump berbicara di hadapan publik menentang kesepakatan Iran, menyebutnya "bencana" dan bersumpah untuk "menghapusnya" ketika dia sebagai presiden.
Araqchi menjadi salah satu dari beberapa pemimpin Iran yang terus-menerus meremehkan ancaman Trump untuk membatalkan kesepakatan nuklir, bersikeras dia tidak dapat melakukannya bahkan jika dia ingin.
(Reuters/Islam-Times/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email