Sejumlah pengunjukrasa dari Front Pembela Islam (FPI), Laskar Pembela Islam (LPI) dan Forum Umat Islam (FUI) menggelar aksi unjuk rasa di Bunderan Hotel Indonesia, sebelum bertolak ke DPRD DKI, Jakarta, Senin 10 November 2015. Aksi tersebut dalam rangka menolak Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai Gubernur DKI Jakarta. (Foto: Antara)
Ormas Islam kerap mengibarkan bendera Palestina dalam setiap aksi unjuk rasa. Padahal tak jarang unjuk rasa atau demo itu untuk kepentingan politik lokal semata. Kedutaan Besar Palestina di Jakarta keberatan dengan ulah ormas Islam tersebut.
“Kedutaan Besar Palestina menyesal mengetahui bahwa akhir-akhir ini bendera Palestina telah beberapa kali dikibarkan pada saat aksi demonstrasi yang kurang damai dan murni terkait urusan politik dalam negeri Indonesia,” kata pernyataan pers dari Kedubes Palestina di Jakarta, Rabu 25 Januari 2017.
Pihak Kedubes Palestina menilai bahwa pengibaran bendera Palestina dalam aksi demonstrasi yang terkait politik dalam negeri Indonesia serta tidak terkait dengan Palestina sebagai sikap yang tidak dapat diterima dan tidak bisa dianggap sebagai suatu bentuk dukungan atau solidaritas bagi Palestina.
“Ini jelas, tindakan seperti itu tidak bisa diterima atau dianggap sebagai tanda solidaritas Palestina,” katanya.
Untuk itu, Pemerintah Palestina meminta masyarakat Indonesia untuk tidak membawa bendera mereka dalam unjuk rasa yang tidak memiliki sangkut paut dengan masalah Palestina, terutama jika demonstrasi tersebut tidak berlangsung dengan damai.
Pemerintah Palestina meminta masyarakat Indonesia untuk menjaga stabilitas dan perdamaian di dalam negerinya. Karena bagi mereka yang ingin mewujudkan perdamaian di Palestina, perdamaian dan stabilitas di negaranya sendiri haruslah terlebih dahulu terjadi
“Teman Palestina yang tulus dan benar harus berkeinginan untuk menjaga stabilitas dan perdamaian di dalam negeri mereka sendiri bila mereka memang ingin perdamaian tercapai di Palestina,” ujar pernyataan pers dari Kedubes Palestina.
“Oleh karena itu, pihak Kedubes Palestina berharap dan meyakini bahwa masyarakat Indonesia tidak bisa ditipu oleh orang-orang atau kelompok yang mungkin menggunakan bendera Palestina untuk menutupi maksud jahat dari agenda politik tersembunyi yang mereka miliki,” kata pernyataan pers itu.
Pernyataan pers yang dikeluarkan 21 Januari lalu itu juga mengungkapkan kebanggaan terhadap Indonesia yang selalu mendukung Palestina.
“Suatu fakta yang kuat bahwa Indonesia terus mempertahankan posisinya untuk mendukung Palestina sejak masa kemerdekaannya. Rakyat Palestina bangga mengetahui pemerintah Indonesia terus melanjutkan kebijakan ini dengan berbagai cara, termasuk dengan memakai kaos dengan simbol Palestina dan mengibarkan bendera kami bersama dengan bendera Indonesia dalam berbagai acara dan perayaan nasional di Indonesia,” kata pihak Kedubes Palestina.
Sementara itu menanggapi keberatan Dubes Palestina yang menyatakan keberatan bendera negaranya digunakan dalam aksi demo yang tidak terkait dengan Palestina, pihak FPI mengabaikan pernyataan Dubes.
Sekjen Dewan Syuro DPD FPI Jakarta Novel Bamukmin dengan santai mengatakan tidak perduli dengan keberatan resmi itu. Dia yakin pernyataan tertulis pihak kedubes itu tidak mewakili suara rakyat Palestina.
“Biarin saja mereka protes. Kami yakin protes Kedubes Palestina itu tidak mewakili suara rakyat Palestina,” kata Novel saat dihubungi rmoljakarta, Rabu 25 Januari 2017.
Bendera Palestina dalam aksi FPI adalah bentuk dukungan moril terhadap perjuangan rakyat negara kawasan Timur Tengah itu membebaskan diri dari okupasi Israel.
(Satu-Islam/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email