Ustaz Alfian Tanjung
Ustaz Alfian Tanjung yang dalam ceramahnya menyinggung soal Partai Komunis Indonesia. Tidak tanggung-tanggung, ceramah itu menyinggung komunis berada di lingkungan istana.
Dalam ceramah yang videonya tersebar di YouTube, Alfian menyebut Teten Masduki sebagai komunis. Bahkan pihak Istana Kepresidenan juga dituding kerap melakukan rapat soal PKI setiap pukul 20.00 WIB sejak Mei 2016.
Alfian mengaku tidak asal bicara. Dia mengaku memiliki sejumlah sumber. “Saya gak mungkin ngomong kalau nggak tahu. Saya ini umurnya sudah lebih dari 50an (tahun), saya aktifis dari tahun 1982. Maksudnya bukan soal gagah-gagahan umur, artinya nggak masuk akal kalau gue ngomong cuma buat cari koreng, kalau bahasa Betawinya,” kata Alfian dilansir detikcom, Selasa 24 Januari 2017.
Alfian mengatakan, dirinya sudah sudah lama mempelajari gerakan PKI. “Saya tahu karena sudah menekuni (gerakan PKI) hampir 30 tahun,” sambungnya.
Alfian selama ini memang dikenal sebagai Ustadz kontroversial. Sebagai pendakwah, dia paling sering ceramah soal kebangkitan PKI di Indonesia. Video ceramahnya kerap diunggah di media sosial Youtube.
Dan kali ini dalam isi ceramahnya, Alfian menyebut sejumlah data di mana dia mengaku mendapatkan info dari sejumlah sumber terpercaya. Rapat itu, katanya, kerap digelar di Istana menjelang tengah malam.
“Ya orang-orang pulang mereka pada datang. Rapatnya sih bukan jam 20.00 WIB, (rapatnya) jam 21.00 WIB, jam 22.00 WIB, jam 23.00 WIB. Itu mereka ngobrol-ngobrol, itu udah engga kebantah. kalau memang dari awal, dari awal lah saya ditegur,” tutur Alfian.
Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki melayangkan somasi kepada Ustadz Alfian Tanjung. “Tidak benar setiap jam 20.00 WIB ada rapat PKI. Saya juga bukan kader PKI. Ini fitnah yang harus dia pertanggungjawabkan,”kata Teten.
Teten sengaja melayangkan somasi terlebih dahulu. Teten ingin memberikan kesempatan kepada Alfian untuk menarik ucapan dan meminta maaf.
“Ya, kami baik-baik dululah. Siapa tahu yang bersangkutan mendapatkan informasi yang keliru. Saya mau meluruskan dulu,” ujar dia.
Namun, hingga Selasa ini, Teten belum menerima surat balasan dari Alfian. Oleh sebab itu, Teten dan tim kuasa hukum yang diketuai Todung Mulya Lubis berencana melaporkan Alfian ke Polda Metro Jaya.
Teten belum dapat memastikan kapan laporan di Polda Metro Jaya akan dibuat. Ia masih menunggu koordinasi tim kuasa hukum.
Pernyataan Alfian yang diunggah di laman Youtube dengan judul `Alfian Tanjung: Istana Negara Jadi Sarang PKI Sejak Mei 2016` pada Desember 2016 dengan durasi 0:45 detik itu, Alfian menyebut sederet nama termasuk Teten.
Adapun kutipan pernyataannya itu adalah;
“Sejak bulan Mei tahun 2016 di Istana Negara di dalam lingkungan Istana Negara sudah tidak ada lagi tentara aktif. Ini saya ngomong karena tahu bukan saya sok tahu. Ini berat nih ngomong direkam lagi banyak rekaman.”
“Kenapa nggak ada (tentara aktif), karena mereka sekarang diisi oleh Teten Masduki, Boi Suprianto, Budiman Sudjatmiko, Waluyo Jati, Nezar Patria, dan sederet kader-kader PKI yang mereka menjadikan Istana tempat rapat rutin mereka tiap hari kerja di atas jam 8 malam ke atas.”
“Keren ya, jadi Istana Negara sekarang sarangnya PKI sejak bulan Mei 2016 sampai kapan gue nggak tahu.”
(Satu-Islam/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email