Pesan Rahbar

Home » » Iran Bantah Terima Undangan Bahas Haji Dari Saudi

Iran Bantah Terima Undangan Bahas Haji Dari Saudi

Written By Unknown on Wednesday, 4 January 2017 | 05:17:00

Peziarah Muslim melakukan tawaf di Masjidil Haram di kota suci Mekkah, pada tanggal 20 September 2015. (Foto: AFP)

Seorang pejabat senior Iran menolak laporan bahwa Arab Saudi telah mengundang Iran untuk membahas dimulainya kembali partisipasi Iran dalam ribuan tahun ini.

“Bertentangan dengan laporan yang diterbitkan oleh beberapa media tentang undangan partisipasi Iran dalam ibadah haji tahun ini oleh Saudi, kami belum menerima undangan,” kepala Haji dan Organisasi Ziarah Iran, Hamid Mohammadi, mengatakan IRIB pada hari Minggu (1/1/17)

Dia menambahkan bahwa organisasinya telah melakukan semua usaha untuk membuka kembali perjalanan Haji untuk warga Iran dan berusaha membantu para peziarah Iran untuk memperoleh hak-hak yang tak terbantahkan untuk berpartisipasi dalam ibadah tersebut seperti muslim dari negara-negara lain.

“Pasti, jika kondisi kami dijamin, martabat dan keamanan para peziarah Iran terpenuhi, kami akan menyiapkan para peziarah Iran [di Hajj] untuk hadir,” Mohammadi menunjukkan.

Dia berharap mekanisme konsuler yang diperlukan akan dilaksanakan untuk partisipasi peziarah Iran dalam ritual haji tahun ini.

Harian al-Hayat yang berbasis di London melaporkan pada Jumat bahwa Menteri Ziarah Saudi Mohammed Bentin telah membuka diskusi dengan lebih dari 80 negara, termasuk Iran, untuk membahas rincian haji 2.017.

Harian Arab News juga mengatakan Riyadh akan menyambut jamaah haji “terlepas dari kebangsaan atau mazhabnya, termasuk peziarah Iran.”

Pada bulan September 2015, insiden lempar jumroh mematikan terjadi selama ritual haji di Mina, dekat Mekah. Arab Saudi melaporkan korban tewas sebanyak 770 orang dan menolak untuk memperbarui jumlah korban meskipun secara bertahap angka kematian dari masing-masing negara yang warga negaranya yang menjadi korban himpitan bertambah terus. Iran mengatakan sekitar 4.700 orang, termasuk lebih dari 465 warga negaranya, menjadi korban meninggal dalam insiden itu.

Sebelumnya dibulan yang sama crane pembangunan runtuh menimpa Masjidil Haram, menewaskan lebih dari 100 jamaah, termasuk 11 warga Iran, dan melukai lebih dari 200 orang lain, di antaranya 32 warga negara Iran.

Pertanyaan serius dimunculkan tentang kompetensi pemerintah Saudi untuk mengelola ritual haji setelah insiden itu. Namun Saudi menolak bekerja sama untuk menjamin keselamatan peziarah Iran, para pejabat di Republik Islam kemudian memutuskan untuk menghentikan ziarah lebih karena masalah keamanan. Arab Saudi secara sepihak memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran pada bulan Januari tahun ini setelah protes di depan kantor diplomatiknya di Teheran dan Mashhad terkait eksekusi tokoh ulama Syiah Arab Sheikh Nimr al-Nimr oleh Riyadh.

(AFP/Arab-News/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: