Pemimpin Revolusi Islam Ayatollah Seyyed Ali Khamenei berbicara dalam pertemuan dengan sekelompok mahasiswa Iran di Teheran pada tanggal 2 Januari 2017. (Foto: leader.ir)
Pemimpin Revolusi Islam Ayatollah Seyyed Ali Khamenei mengatakan kurangnya spiritualitas dan nilai-nilai ilahi di balik perpecahan, kekurangan dan kelemahan dari peradaban Barat meskipun kemajuan besar dibidang materialistis.
Berbicara pada pertemuan dengan sekelompok mahasiswa Iran di Teheran pada Senin (2/1/17), Ayatollah Khamenei menggarisbawahi pentingnya komitmen pada nilai-nilai agama dan cita-cita Revolusi Islam di samping upaya ilmiah.
Kemajuan ilmu pengetahuan dengan sendirinya bisa gagal untuk membawa kesejahteraan bagi negara dan bangsa, karenanya kemajuan ilmiah harus disertai dengan nilai-nilai spiritualitas yang tinggi dalam rangka mengelola urusan negara dan menjadi model untuk wilayah, komunitas Muslim dan dunia pada umumnya, kata Pemimpin.
Ayatollah Khamenei mengutip bahwa moral, intelektual, perilaku menyimpang, runtuhnya lembaga keluarga, meningkatnya kekerasan, rusaknya moral, bunuh diri di masyarakat Barat, khususnya di Amerika Serikat, merupakan hasil dari lemahnya spiritualitas dan nilai-nilai ilahi.
Pemimpin mencatat bahwa beberapa ulama dan intelektual Amerika secara eksplisit mengakui adanya tindakan-tindakan tidak bermoral dan penderitaan yang merajalela di negara mereka.
Pemimpin menyatakan bahwa perhatian yang serius terhadap cita-cita agama dan ilahi serta komitmen terhadap nilai-nilai Revolusi Islam diperlukan untuk kemajuan yang nyata di Iran.
Pemimpin juga menunjukkan meningkatnya kekerasan dan penembakan mematikan di Amerika Serikat dan menyatakan bahwa pembunuhan dan penyebaran penggunaan senjata telah berubah menjadi “masalah serius” di negeri ini.
Masalah ini dapat diselesaikan melalui larangan penggunaan senjata api oleh warga negara, kata Pemimpin. Ayatollah Khamenei menambahkan bahwa para pejabat Amerika, bagaimanapun, tidak berani melarang penggunaan senjata karena pengaruh tinggi perusahaan manufaktur senjata api di dalam negeri.
(IRNA/Mahdi-News/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email