Kelompok Houthi di Yaman terus membukukan keberhasilan atas serangan pasukan Koalisi yang dipimpin Arab Saudi.
Setelah pada akhir 2016 Houthi berhasil meluncurkan rudal C802 yang menghantam kapal HSV Swift, semalam para milisi mencatatkan keberhasilan lebih besar dengan sukses menghantam kapal frigat Angkatan Laut Arab Saudi dari kelas Al Madinah.
Frigat nahas tersebut sedang berpatroli di lepas pantai di sebelah Barat Hodeida ketika rekaman dari pihak Houthi memperlihatkan ledakan di bagian lambung kapal sebelah kanan.
Akibat dari ledakan, dua orang kelasi kapal gugur dan tiga orang lainnya terluka.
Belum jelas apa yang menyebabkan ledakan besar tersebut. Sebagian situs berita menyebutkan bahwa frigat terkena hantaman rudal antikapal C802, tetapi yang lain juga menyebutkan kemungkinan adanya serangan bunuh diri yang dibawa dengan tiga perahu kecil, sama seperti ketika USS Cole diledakkan saat sandar di Yaman.
Tidak diketahui apakah sistem radar di frigat diaktifkan ketika serangan terjadi.
Frigat yang diserang merupakan satu dari empat frigat kelas Al Madinah yang dibuat galangan kapal Perancis dalam program Sawari I, dan keempatnya diserahkan pada 1985 sampai 1986.
Frigat-frigat ini didesain khusus untuk beroperasi di perairan dangkal seperti Laut Merah, dan awalnya dipesan untuk menghadapi armada korvet, kapal selam, dan frigat milik musuh.
Kapal yang diawaki 176 kru itu memiliki bobot 2.160 ton dan dioptimalkan untuk peperangan permukaan melawan kapal dan juga peperangan bawah air untuk memburu kapal selam.
Ini kelihatan dari modal meriam 100mm Mk44 yang terpasang di haluannya, plus 2 sel peluncur rudal antikapal Otomat Mk2 dan 2 meriam 40mm OTO Melara Dardo. Untuk antikapal selam tersedia 4 tabung peluncur torpedo.
Untuk sistem propulsi, frigat ini digerakkan empat mesin konfigurasi CODAD (Combination Diesel on Diesel) berdaya 32.500bhp yang mampu mendorong frigat sampai kecepatan 30 knot.
Al Madinah tidak memiliki pertahanan memadai untuk serangan rudal antikapal.
Pertahanannya hanya disediakan oleh satu sel rudal Crotale berisi 8 rudal yang dipasang di atas hangar di dek belakang, dengan sistem pencari sasaran udaranya yang mengandalkan pada radar DRBV-15/ Thomson-CSF TR-3004.
Menghadapi sasaran dengan cross section kecil seperti rudal antikapal merupakan tantangan tersendiri bagi sistem SAM seperti Crotale yang berasal dari dekade 1980an dan dioptimalkan untuk memburu pesawat tempur.
Frigat Al Madinah tercatat pernah menjalani program modernisasi yang dilakukan Perancis melalui konsorsium DCNS, Thales, dan MBDA dengan kontrak senilai 1 miliar Euro pada 2013, setelah sebelumnya kapal-kapal ini diremajakan dalam program Mouette pada pertengahan 1990an.
Namun permasalahannya adalah kapal ini tidak disiapkan untuk operasi asimetris.
Lihat Videonya:
(Tribun-News/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email