Moqtada Sadr
Moqtada Sadr, Pemimpin Organisasi Sadr, Irak mereaksi langkah ilegal pemerintahan baru Amerika Serikat yang melarang masuknya warga Irak ke negara itu dan menekankan upaya pendeportasian warga Amerika mukim Irak ke negaranya.
Stasiun televisi Alalam, Senin (30/1) melaporkan, menyusul dikeluarkannya perintah terbaru Donald Trump, Presiden Amerika yang melarang masuknya warga tujuh negara Muslim termasuk Irak ke wilayah Amerika, Pasukan Sukarelawan Rakyat Irak meminta pemerintah Baghdad untuk melarang masuknya warga Amerika ke Irak dan mendeportasi warga Amerika dari Irak.
Komisi hubungan luar negeri Palemen Irak juga mereaksi instruksi Trump tersebut dan mengatakan, pembatasan-pembatasan yang ditetapkan Presiden Amerika terkait kunjungan warga Irak ke negara itu, tidak adil dan pemerintah Irak harus melawannya.
Anggota Parlemen dan politisi Irak selain mendesak Baghdad untuk melarang masuknya warga Amerika ke Irak juga mengatakan bahwa pembatasan-pembatasan ini harus meliputi ratusan pekerja Kedutaan Besar dan Konsulat Amerika yang bukan diplomat dan tentara. Baghdad juga didesak untuk menentukan waktu pasti deportasi mereka dari Irak. Terkait hal ini, salah satu anggota Parlemen Irak, Selasa malam mengumumkan, Parlemen berdasarkan prinsip timbal balik, saat ini tengah mengesahkan sebuah undang-undang guna menyetop pengeluaran visa untuk masuk ke Irak bagi warga Amerika. Dalam hal ini, bahkan sebuah pesan sudah dikirim kepada penasihat Donald Trump.
(Parstoday/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email