Pasukan rezim Saudi
Pasukan rezim Saudi telah menyerbu sebuah desa tua di Provinsi Timur yang di didominasi penduduk Syiah, mereka memutuskan aliran listrik di rumah-rumah penduduk meskipun mendapat penentangan.
Pemadaman listrik terhadap rumah-rumah pada hari Rabu (25/1/17) di desa al-Masirah yang berusia 400 tahun itu telah mengganggu 2.000 warga disana.
Para pejabat Saudi mengatakan mereka berusaha meruntuhkan rumah-rumah milik penduduk miskin setempat di Maswarah idengan alasan pembangan wilayah.
Organisasi HAM Eropa Saudi mengkritik serangan Saudi sebagai “ilegal.”
LSM juga meminta rezim Riyadh untuk tidak melakukan tindakan apapun terhadap penduduk Syiah dan memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah mereka akan tinggal atau meninggalkan desa. Lebih lanjut mereka mendesak pihak berwenang untuk membantu penduduk setempat mendapat rumah pengganti.
Sementara itu, Komisi Saudi untuk Pariwisata dan Warisan Nasional mengatakan bahwa desa Maswarah dan desa-desa tua serupa tidak harus dihancurkan, serangan tersebut juga tidak konsisten dengan petunjuk untuk melestarikan situs bersejarah.
Tindakan keras terhadap Syiah
Sejak Februari 2011, Provinsi Timur telah diguncang oleh demonstrasi anti-rezim, dimana para pengunjuk rasa menuntut kebebasan berbicara, pembebasan tahanan politik, dan mengakhiri diskriminasi ekonomi dan agama.
Kerajaan telah meningkatkan langkah-langkah keamanan di kawasan ini, di kawasan ini juga terjadi penembakan mematikan dan pemboman yang menargetkan warga Syiah.
Aksi unjuk rasa anti-rezim meningkatkan di provinsi ini setelah ulama Syiah terkemuka Sheikh Nimr Baqir al-Nimr di eksekusi pada Januari 2016 lalu akibat mengkritik keras dinasti Al Saud yang berkuasa.
Sheikh Nimr ditangkap di wilayah Qatif di Provinsi Timur pada tahun 2012. Ulama yang sangat dihormati ini didakwa merusak keamanan kerajaan, membuat pidato anti-pemerintah, dan membela tahanan politik. Namun Nimr membantah semua tuduhan itu.
(Al-Arabiya/Mahdi-News/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email