Pesan Rahbar

Home » » Raisi: 2017, Awal Peradaban Islam Berasaskan Sirah Imam Ridha

Raisi: 2017, Awal Peradaban Islam Berasaskan Sirah Imam Ridha

Written By Unknown on Tuesday 31 January 2017 | 02:04:00


Perwalian Haram Suci Razavi menyebut tahun 2017 dan terpilihnya kota suci Mashhad sebagai ibukota budaya Dunia Islam, adalah awal dimulainya reformasi kehidupan dan peletakan fondasi peradaban Islam berasaskan sirah Imam Ridha as.

Astan News melaporkan, anggota Majelis Khobregan (Dewan Pakar Kepemimpinan Iran), Selasa lalu di acara pembukaan "Mashhad 2017; Ibukota Budaya Dunia Islam" yang digelar di Aula Al Quds, Haram Suci Razavi mengatakan, peradaban umat manusia hanya dapat berdiri di bawah naungan ajaran-ajaran para nabi dan keberadaan Nabi Muhammad Saw dan Ahul Bait as sebagai para penafsir serta penjelas hakiki ayat-ayat Al Quran.

Sayid Ebrahim Raisi, Perwalian Haram Suci Razavi menegaskan bahwa peradaban umat manusia berhutang pada ajaran-ajaran Islam.

Ia menambahkan, Islam memberikan teladan dan jaminan kehidupan bahagia dunia dan akhirat bagi kehidupan umat manusia di berbagai bidang seperti ekonomi, politik dan budaya.

Anggota Dewan Tinggi Hauzah Ilmiah Khorasan juga menyinggung penyalahgunaan nama Islam oleh orang-orang yang mengaku ulama dan menuturkan, sepanjang sejarah, nama Islam kerap disalahgunakan dan hari ini kubu imperialis dengan memanfaatkan nama Islam dan kelompok-kelompok Takfiri, melancarkan teror, memecah belah dan melakukan pengkhianatan di muka bumi.

Menurut Raisi, Islam adalah agama yang paling tertindas di muka bumi dan menyinggung hadis "Silsilatu Dzahab".

"Hadis mulia ini adalah perintah yang menuntut kewajiban berpikir, menelaah, berakhlak dan mengamalkannya untuk melepaskan diri dari keburukan setan dan menempatkan diri di dalam 'Benteng Kokoh', ujarnya.

Perwalian Haram Suci Razavi melanjutkan, Tauhid adalah fondasi masyarakat Islam dan masyarakat semacam ini berdiri di atas landasan akhlak, spiritualitas dan keadilan sosial, dan kita punya seluruh ajaran ini dari Islam dan sirah Imam Maksum as.

Terkait terpilihnya Mashhad sebagai ibukota budaya Dunia Islam, Raisi menjelaskan, makna dan arti ibukota budaya Dunia Islam adalah, hari ini seluruh negara Islam harus memanfaatkan ajaran-ajaran Imam Ridha as sebagai guru agung umat manusia guna membentuk kehidupan manusia zaman ini dan menemukan kembali sesuatu yang hilang dari diri kita dengan mengikuti ajaran-ajaran beliau.

Anggota Majelis Khobregan menganggap terus bertambahnya masalah-masalah akhlak dan meluasnya ateisme merupakan salah satu ancaman penting zaman ini di Dunia Islam.

Ia menerangkan, dewasa ini kita menyaksikan banyak keburukan-keburukan di Dunia Barat yang mengancam Dunia Islam, namun kita dapat melindungi masyarakat Islam dengan menggunakan ajaran-ajaran dan teladan kehidupan Imam Ali bin Musa Al Ridha as.

Raisi menekankan bahwa cinta kepada Ahlul Bait as tidak hanya dimiliki oleh mazhab Syiah saja, Ahlu Sunnah pun adalah pecintah Ahlul Bait as.

"Ahlul Bait as adalah rahasia persatuan dan solidaritas masyarakat Islam serta kunci untuk menghapus perpecahan dan menyebabkan lahirnya persatuan di tengah Muslimin," imbuhnya.

Terkait ayat 144 Surat Ali Imran, Raisi menuturkan, umat Islam pasca Rasulullah Saw jika melangkah di jalan hidayah Ilahi dan mengikuti ajaran-ajaran Nabi, mereka akan memperoleh kehidupan rabbani dan Ilahi, juga kebahagiaan dunia dan akhirat, dan jika mengabaikan risalah Nabi dan berharap pada imperialis, maka mereka akan meniti jalan kemunduran dan kembali ke masa jahiliyah.

Anggota Dewan Tinggi Hauzah Ilmiah Khorasan itu menambahkan, masyarakat Islam jika mentaati dan mengikuti kaum kafir, imperialis dan orang-orang ateis, dan menjauh dari ridha Allah Swt dan ketaatan pada ajaran-ajaran Nabi Muhammad Saw serta Ahlul Bait as, maka saat itu juga mereka akan kehilangan Keislamannya.

Perwalian Haram Suci Razavi di akhir pidatonya menekankan urgensi persatuan umat Islam dalam menghadapi kubu imperialis dan menuturkan, apa yang sangat urgen bagi umat Islam hari ini adalah persatuan dan perlawanan dalam mencapai tujuan dan perjuangan menghadapi imperialis guna membela identitas keislamannya.

(Astan-News/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: