Deplu AS.
Sejumlah pejabat senior kementerian luar negeri AS menyatakan mundur, besar kemungkinan karena tidak mau bekerja di bawah pemerintahan Donald Trump.
Harian The Washington Post mengabarkan, empat pejabat senior, yang menjabat sebagai penasihat presiden terkait isu internasional, mengundurkan diri pada Rabu (25/1).
Meskipun The Washington Post, Kamis (26/1/2017), menyatakan bahwa sejauh ini alasan utama pengunduran diri mereka masih belum dapat dipastikan.
Mereka yang mengudurkan diri adalah Patrick Kennedy, wakil menteri urusan manajemen; Joyce Anne Barr, asisten menteri bidang administrasi; Michele Bond, asisten menteri bidang konsuler; dan Gentry Smith, direktur kantor misi luar negeri.
"Ini adalah gelombang pengunduran diri terbesar dalam sejarah institusi ini dan sangat sulit untuk diganti," kata David Wade, yang pernah bekerja sebagai kepala staf kemenlu di masa John Kerry.
"Para ahli keamanan, manajemen, administrasi, dan konsular sangat sulit digantikan dan sulit dicari pengganti mereka dari sektor swasta," tambah Wade.
Sementara itu, menurut kantor berita Reuters, Thomas Countryman, wakil menteri bidang pengendalian senjata dan keamanan internasional juga akan mengundurkan diri pada Jumat (27/1).
Pengunduran diri para pejabat senior ini tentu akan menjadi pekerjaan rumah tersendiri bagi Rex Tillerson, yang pekan lalu, meski belum didukung seluruh anggota Senat, telah direstui komite hubungan luar negeri sebagai menteri luar negeri.
Dalam perkembangan terpisah, Komandan Patroli Perbatasan AS Mark Morgan, yang adalah veteran agen FBI, juga dikabarkan mengundurkan diri, tetapi alasan pengunduran diri itu belum diketahui.
Pengunduran diri itu terjadi setelah Trump menandatangani perintah eksekutif untuk membangun tembok di perbatasan dengan Meksiko.
(The-Washington-Post/Reuters/Islam-Times/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email