Beredar video di media sosial facebook yang menampilkan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) sedang memberikan ceramah. Dalam video yang belum diketahui kapan dan dimana tempat pengambilannya, Habib Rizieq menyebutkan kata-kata :
“Dia nipu umat pakai ayat Quran, dia nipu umat pakai hadist”.
Dalam ceramah tersebut, Habib Rizieq menceritakan ada ulama yang ushu, ulama yang bejat, yang buruk dan bejat, yang memutarkan ayat, yang mengharamkan yang halal, yang menghalalkan yang haram.
Kata Habib, mereka adalah kaum zindiq yang menggunakan ayat-ayat Al Quran untuk membenarkan kemunkaran dan kebathilan yang dilakukan.
“Kata Nabi (Muhammad), ulama ini lebih bahaya dari dajjal, lebih menakutkan dari dajjal, Saudara! Dia nipu umat pakai ayat Quran, dia nipu umat pakai hadist!” ujar Habib Rizieq.
Video ini dishare oleh akun facebook bernama Herianto Herianto di group VIDUA (Video dukungan untuk Ahok). Sejauh ini, video ini sudah dibagikan sebanyak 2300-an kali, di like lebih dari 700, dan diberi belasan komentar.
Sementara pada ILC 12 Oktober 2016, Wakil Sekjen MUI Pusat, Tengku Zulkarnain menyebutkan bahwa jika mengacu pada hukum Islam, semestinya Ahok mendapatkan pilihan hukuman, yaitu dihukum mati, dipotong kaki dan tangannya, atau diusir dari Indonesia. MUI secara tegas menyatakan bahwa Ahok menghina Alquran.
Wasekjen MUI menerangkan, dalam kalimat pidato Ahok tersebut mengatakan" dibohongi pakai almaidah ayat 51," ini bisa bermakna semisal dibunuh pakai pisau. Ini bisa berarti, pisaunya yang jadi alat pembunuh atau orang yang memegang pisau adalah pembunuh. Artinya jika dibohongi pakai almaidah ayat 51, almaidah ini yang bohong atau ulama nya yang bohong. Jadi cuma dua pilihanna jika tidak mengatakan almaidah 51 bohong, ulamanya yang bohong.
"Kalau ulamanya bohong, kami tersinggung!"Jelas wasekjen MUI.
Lalu, bagaimana dengan video Habieb Rizieq diatas..??
yang mengatakan dengan sangat jelas bahwa ulama menipu pakai ayat alquran? Apakah Wasekjen MUI tidak tersinggung.
Jika dikatakan maksud Haibieb Rizieq adalah pada ulama tertentu.
Kalau berbicara MAKSUD, maka Ahok juga tidak bermaksud mengatakan Almaidah bohong dan ulama bohong.
Pidato Ahok:
"Saya ingin cerita ini supaya bapak ibu semangat. Jadi nggak usah pikiran, 'ah... nanti kalau nggak kepilih pasti Ahok programnya bubar', Nggak, saya sampai Oktober 2017. Jadi jangan percaya sama orang, kan bisa aja dalam hati kecil bapak ibu nggak bisa pilih saya, ya kan. Dibohongin pakai Surat Al Maidah 51, macem-macem itu. Itu hak bapak ibu, jadi bapak ibu perasaan nggak bisa pilih nih, 'karena saya takut masuk neraka', dibodohin gitu ya. Nggak apa-apa, karena ini panggilan pribadi bapak ibu. Program ini jalan saja,".
Ceramah Habieb Rizieq:
“Kata Nabi (Muhammad), ulama ini lebih bahaya dari dajjal, lebih menakutkan dari dajjal, Saudara! Dia nipu umat pakai ayat Quran, dia nipu umat pakai hadist!” ujar Habib Rizieq.
Dari teks diatas, keduanya sama-sama menggunakan kata PAKAI.
Yang dipersoalkan kasus Ahok adalah secara TEKS. Bukan secara NIAT. Bukan pula secara ASAL MUASAL pernyataan".
Jika ceramah Habieb Rizieq menurut pada Nabi Muhammad SAW maka apa yang Ahok tidak bisa dikatakan menghina ulama karena sebagaimana ceramah Habieb Rizieq diatas, ada ulama yang lebih jahat dari dajjal.
Menurut anda?
(Info-Teratas/Berita-Teratas/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email