Pesan Rahbar

Home » » Sikap NU Terkait Penghadangan Tengku

Sikap NU Terkait Penghadangan Tengku

Written By Unknown on Monday 16 January 2017 | 14:55:00


Ketua Pengurus Wilayah (PW) Nahdlatul Ulama (NU) Kalbar, M. Zeet Hamdy Assovie, angkat bicara menanggapi aksi pengHadangan terhadap Wasekjen MUI Tengku Zulkarnain di Sintang bebarapa waktu lalu. Dia mengajak Muslim Kalbar agar memaafkan kesalahpahaman yang terjadi di Sintang. Bagi NU, katanya, keberagaman dan toleransi harus dijunjung tinggi.

“Sejak negeri ini dilahirkan kita telah menolak kekerasan apapun bentuknya. Dan kita juga menolak intoleransi. Apa yang terjadi di Sintang, sudah kita luruskan, orang Islam wajib memaafkan,” ujar Zeet Hamdy di Masjid Agung Oesman Al-Khair Sukadana, Kayong Utara.

Kedatangannya ke kabupaten kawasan selatan Kalbar itu untuk menghadiri Konferensi Wilayah (Konferwil) ke-7 NU Kalbar. Agenda yang rutin digelar lima tahun sekali.

Menurut dia, memaafkan dan meluruskan masalah selaras dengan pemikiran mendasar NU yang menjunjung tinggi keberagaman dan menolak diskriminasi terhadap intoleransi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Di tengah ke-Indonesia-an kita saat ini yang lagi terganggu, NU akan meneguhkan lagi NKRI di tengah-tengah konferwil ini” jelas Zeet.

Dalam Konferwil, pria yang juga menjabat Sekda Kalbar ini berharap agar NU hadir sebagai mediator terhadap kondisi sosial masyarakat Indonesia.

“Nanti dibahas dalam Bahtsul Masail, bagaimana NU bisa jadi penengah, menjadi polisi bangsa, menjadi tegaknya arus bangsa ini, dan harus bersama-sama negara menjamim NKRI sebagai harga mati kita,” tegasnya.

Sementara iu, Kapolres Kayong Utara, AKBP Arief Kurniawan menyatakan siap mengamankan Konferwil NU yang resmi dibuka di Pendopo Bupati Kayong Utara, Jumat (13/1/2017). Ia menempatkan 30 personel di sekitar lokasi acara yang akan berjalan hingga Minggu (15/1/2017).

Ia menjelaskan, Konferwil NU tidak ada kaitannya dengan penolakan yang dilakukan sekelompok orang kepada Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tengku Zulkarnain di Bandara Susilo, Sintang.

“Kalau saya lihat ulama di sini bersifat nasionalis,” terang Arief.

(Islam-Indonesia/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: