Dalam upaya menggali Khazanah Islam Nusantara, STAINU Jakarta menginisiasi acara Anjangsana Islam Nusantara ke 13 kota di 3 Provinsi. Kegiatan tersebut akan berlangsung selama 6 hari pada Senin-Sabtu (23-28/1/2017) di 13 kota/kabupaten yang tersebar di wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Ketua Pelaksana kegiatan Muhammad Ulinnuha menjelaskan, Anjangsana ini mempunyai peran penting untuk menggali kekayaan pemikiran, ritus, artefak, tradisi maupun karya manuskrip Islam di Tanah Air.
Lewat Anjangsana ini, khazanah bisa digali dari ulama-ulama yang sudah meninggal dan para keturunannya yang masih hidup.
Selain itu, kegiatan yang diikuti oleh para akademisi Islam Nusantara STAINU Jakarta itu memiliki tujuan untuk mengokohkan sanad keilmuan sekaligus memperluas wawasan kebangsaan di tengah merebaknya aksi radikalisme.
Ke-13 kota/kabupaten yang menjadi tujuan Anjangsana ini adalah Jakarta, Purwakarta, Cirebon, Pekalongan, Kaliwungu Kendal, Semarang, Demak, Rembang, Sarang, Surabaya, Mojokerto, Jombang, dan Yogyakarta.
Sebelum berangkat pada Senin (23/1/2017), Tim Anjangsana terlebih dahulu mengunjungi Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj di Ciganjur Jakarta Selatan. Setelah itu tim meluncur ke Kabupaten Purwakarta berziarah ke makam Syeh KH Muhammad Yusuf (guru Syekh Nawawi Banten) sekaligus menemui Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi.
(Islam-Indonesia/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email