Menlu Rusia mengungkapkan, sangat penting untuk segera mengalahkan ISIS di Mosul, Irak, dan melindungi warga sipil.
Moskow mendukung kampanye militer Irak melawan ISIS dengan memberikan bantuan senjata, kata Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov, Rabu (1/2).
“Kami mendukung operasi ini dengan memasok persenjataan dan peralatan militer Rusia untuk meningkatkan kemampuan tempur Angkatan Bersenjata Irak,” kata Lavrov pada Forum Kerja Sama Rusia-Arab di Abu Dhabi.
Pada forum itu, Lavrov juga mengungkapkan bahwa sangat penting untuk segera mengalahkan ISIS di Mosul, Irak, dan melindungi warga sipil.
“Tentu saja, kami percaya bahwa sangat penting untuk segera mengakhiri operasi di Mosul. Namun, langkah-langkah untuk menjamin kesalamatan warga sipil juga perlu diperhatikan,” kata menlu Rusia, seperti yang dikutip Sputnik.
Mosul adalah kota kedua yang paling padat penduduknya di Irak. Pada Juni 2014, kota ini jatuh ke tangan ISIS dan menjadi benteng terkuat organisasi teroris itu di Irak. Sekitar 1,5 juta warga sipil diperkirakan hidup di kota yang terkepung tersebut. Pada 16 Oktober 2016, pasukan pemerintah Irak, milisi Kurdistan Irak, dan didukung oleh pasukan internasional melakukan serangan ofensif untuk merebut kembali kota itu dari ISIS.
(Sputnik/RBTH-Indonesia/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov. (Foto: AP)
Moskow mendukung kampanye militer Irak melawan ISIS dengan memberikan bantuan senjata, kata Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov, Rabu (1/2).
“Kami mendukung operasi ini dengan memasok persenjataan dan peralatan militer Rusia untuk meningkatkan kemampuan tempur Angkatan Bersenjata Irak,” kata Lavrov pada Forum Kerja Sama Rusia-Arab di Abu Dhabi.
Pada forum itu, Lavrov juga mengungkapkan bahwa sangat penting untuk segera mengalahkan ISIS di Mosul, Irak, dan melindungi warga sipil.
“Tentu saja, kami percaya bahwa sangat penting untuk segera mengakhiri operasi di Mosul. Namun, langkah-langkah untuk menjamin kesalamatan warga sipil juga perlu diperhatikan,” kata menlu Rusia, seperti yang dikutip Sputnik.
Mosul adalah kota kedua yang paling padat penduduknya di Irak. Pada Juni 2014, kota ini jatuh ke tangan ISIS dan menjadi benteng terkuat organisasi teroris itu di Irak. Sekitar 1,5 juta warga sipil diperkirakan hidup di kota yang terkepung tersebut. Pada 16 Oktober 2016, pasukan pemerintah Irak, milisi Kurdistan Irak, dan didukung oleh pasukan internasional melakukan serangan ofensif untuk merebut kembali kota itu dari ISIS.
(Sputnik/RBTH-Indonesia/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email