Calon gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan dua, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), mengatakan bahwa calon wakil gubernur nomor pemilihan satu, Sylviana Murni, merupakan pejabat yang tidak ingin mengenal pegawai negeri sipil (PNS) yang memiliki golongan rendah selama bekerja di Pemprov DKI Jakarta.
“Bahkan Ibu Sylvi, mohon maaf nih, ini contoh pejabat yang tidak mau kenal PNS yang golongannya rendah. Makanya kagak kenal ada yang disabilitas,” ujar Ahok dalam debat ketiga Pilkada DKI 2017 di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Jumat (10/2/2017).
Ahok mengatakan hal tersebut dalam menanggapi pernyataan Sylvi yang menyebutkan dirinya melakukan kekerasan verbal terhadap kaum perempuan. Menurut Ahok, pernyataan Sylvi tersebut merupakan fitnah.
“Saya katakan ini terus memfitnah. Kalau enggak ada program yang baik, ya lebih elegan sedikit,” kata Ahok.
Ia meminta pertarungan dalam pilkada tidak menggunakan fitnah dan contoh yang membangun opini yang jelek. Ahok meminta semua pasangan calon berlomba menjual program.
Atas pernyataan Ahok ini, Sylvi tak menanggapinya. Calon gubernur pasangannya, Agus Harimurti Yudhoyono yang kemudian menyampaikan tanggapan.
Dalam tanggapannya, Agus menyebut, hal yang disampaikan Sylvi bahwa Ahok melakukan kekerasan verbal terhadap perempuan, bukanlah fitnah.
“Pak Basuki bicara kami fitnah yang jelas itu semua sudah diketahui publik, viral di mana-mana dan itu bukan hoax, Bapak mempertontonkan kekerasan verbal terhadap kaum perempuan,” ucap Agus.
Dia pun mengingatkan bahwa kekerasan verbal lebih menyakitkan dibandingkan kekerasan fisik, terlebih jika dipertontonkan di hadapan publik.
Agus juga mempertanyakan bagaimana Ahok bisa memiliki integritas untuk melindungi perempuan dan anak-anak apabila yang dilakukan Ahok adalah kekerasan verbal.
Begini momennya!
(Info-Teratas/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email