Foto yang dambil dari rekaman video propaganda Daesh yang tak bertanggal ini menunjukkan dua anak Izadi saat sebelum melakukan serangan bom terhadap pasukan pemerintah Irak di kota Mosul, Irak utara.
Kelompok teroris Takfiri Daesh dikabarkan telah menculik dan mencuci otak puluhan anak-anak Izadi untuk menjadi pembom dalam melaksanakan serangan balik terhadap pasukan pemerintah dan sekutunya di kota Mosul, Irak utara.
Dalam rekaman video propaganda baru-baru ini yang diterbitkan oleh ekstrimis, puluhan anak-anak Izadi yang mengungsi dari kampung halamannya di barat laut Sinjar, sedang dilatih di sebuah kamp pelatihan teroris Daesh untuk melakukan pemboman, demikian kantor berita Shafaq melaporkan.
Rekaman itu menunjukkan dua remaja Izadi bersaudara saat sebelum mereka melaksanakan penyerangan terhadap tentara Irak di suatu daerah yang tidak diketahui di Mosul timur yang terletak sekitar 400 kilometer sebelah utara ibukota, Baghdad.
Salah seorang diantaranya diidentifikasi sebagai Amjad Abu Yousef al-Sinjari, ia mengatakan bahwa keduanya menerima pelatihan di kamp Daesh sebelum didaftar sebagai pembom.
Saudaranya yang lain, bernama As’ad Abu Khattab, mengatakan mereka datang dari desa Qababeh Sinjar.
Dalam video itu diperlihatkan keduanya tewas dalam pemboman terhadap pasukan Irak.
Kembali pada bulan Agustus 2014, militan Daesh menyerbu Sinjar, membunuh, memperkosa, dan memperbudak sejumlah besar masyarakat Izadi Kurdi. Kota ini kemudian direbut kembali pada 13 November 2015, oleh pasukan Peshmerga dan pejuang Izadi selama dua hari operasi bersama.
Kantor Urusan Penculikan di kota Irak utara Duhok mengatakan sekitar 3.500 Izadi Kurdi sedang ditahan di daerah yang dikuasai Daesh dan sebagian besar korban penculikan adalah perempuan dan anak-anak.
Daesh menculik puluhan warga sipil di Anbar
Di tempat lain, militan Daesh menculik puluhan warga sipil di daerah di provinsi Anbar barat.
Foto ini menunjukkan teroris Takfiri Daesh di sebuah lokasi yang dirahasiakan di Irak.
Muayyad Farhan mengatakan kepada jaringan televisi al-Sumaria pada hari Rabu (15/2/17) mengatakan bahwa Takfiri Daesh telah menculik 16 orang ketika mereka bepergian di jalan yang menghubungkan kota Ar Rahaliyah ke ibukota provinsi Ramadi, yang terletak sekitar 110 kilometer sebelah barat Baghdad.
Farhan kemudian meminta pemerintah Baghdad untuk melakukan langkah-langkah yang tepat yang bertujuan untuk mengamankan kehidupan penduduk Ar Rahaliyah.
Kekerasan mengerikan telah melanda bagian utara dan barat Irak sejak teroris Daesh melancarkan ofensif di sana lebih dari dua tahun yang lalu dan menguasai sebagian dari wilayah Irak.
Pasukan tentara Irak dan pejuang Unit Mobilisasi Rakyat yang pro-pemerintah atau yang lebih dikenal dengan nama Arab, – Hashd al-Sha’abi – telah terlibat dalam operasi bersama untuk merebut kembali daerah yang dikuasai militan. Pasukan pemerintah melancarkan operasi bersama pada 17 Oktober 2016 hingga mereka dapat mengontrol kembali Mosul dari teroris Daesh.
(Shafaq/Mahdi-News/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email