Dua Sifat Yang Dimiliki Penanti Imam Zaman afs

Arti menanti yang sesungguhnya tidak terbatas dalam ruang politik saja, melainkan mencakup, ke-tauhidan, kenabian, keimaman.

Jika kita benar benar mengerti apa itu penantian sesungguhnya maka kedholiman di muka bumi ini akan hangus tanpa menyisakan sedikit darinya. Riwayat Ahlul bait juga telah mengatakan beberapa keutamaan yang dimiliki para penanti setia Imam itu.

Namun Syahid Mutahhari mengatakan menanti itu ada dua macam :
1. Menanti sebagai pemicu semangat
2. Menanti sebagai pemacu ke-putus asa-an

Syahid Motahhari berkata jika menanti yang memberi rasa putus asa pada penantinya adalah suatu musibah terbesar karena mereka hanya akan menunggu dan menunggu tanpa bertindak untuk melakukan gerakan apapun. Mereka tunduk dan patuh terhadap sistem kedholiman dunia tanpa berusaha mengentaskan kedholiman itu sendiri pada dirinya kerena mereka meyakini Imam Mahdi Akan muncul dan akan menumpas habis kedholiman di muka bumi dan menggantinya dengan keadilan dan kerahmatan.

Adapun menanti sebagai pemicu semangat adalah makna menanti yang sesungguhnya karena beberapa aspek positifnya. Bisa kita lihat, menanti yang sesungguhnya telah diaplikasikan Revolusi Islam Iran, revolusi yang terjadi di Iran berlandaskan rasa cinta para penunggu Imam Zaman. Mereka berupaya keras untuk memusnahkan dan membumi hanguskan Rezim Pahlevi yang di dalamnya penuh dengan kebusukan kebusukan.

Dan arti menanti yang sesungguhnya juga tidak terbatas dalam ruang politik saja, melainkan mencakup ; ke-tauhid-an, ke-nabi-an, ke-imaman dan bahkan kebangkitan manusia kelak di hari kiamat. Semua itu terbingkis hanya dengan arti Penantian sesungguhnya.

(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)