Selang sepekan pasca pengumuman perintah anti imigrasi Trump di Amerika, kondisi krisis masuknya para musafir muslim ke negara ini, kondisi ketegangan, kekhawatiran, protes dan murka telah mendominasi di sejumlah bandara USA.
Menurut laporan IQNA, setelah pengumuman perintah Trump, presiden Amerika yang melarang masuk warga tujuh negara Islam, Iran, Somalia, Sudan, Suriah, Irak, Yaman dan Libya ke USA telah melipatgandakan masyrakat di bandara-bandara Amerika dan jalan-jalan menuju ke bandara, karena masyarakat yang menentang perintah rasisme Trump setiap hari semakin bertambah guna mengecam aksi presiden.
Para penentang printah anti imigrasi Trump, dengan mengecam diskriminasi tersebut, meminta pelengseran Trump dan dengan memegang papan dan tulisan tangan, juga mengucapkan selamat datang kepada para imigran muslim dan mengingatkan keilegalan perintah dan keputusan presiden. Sementara situasi yang mendominasi di bandara semakin stabil melebihi sebelumnya.
Keluarga Irak kembali ke Baghdad setelah mereka dilarang masuk ke Amerika
Tulisan tangan "Trump Pergi/ Kemarilah Para Imigran” di bandara San Fransisco
Intensifikasi langkah-langkah keamanan di bandara San Fransisco
Imigran Irak sedang berbicang-bindang dengan pengacaranya di bandara San Fransisco
Sambutan para aktivis hukum untuk keluarga imigran Palestina di bandara West Houston
Protes musafir muslim atas kebijakan-kebijakan Trump di bandara West Houston.
Demo warga Amerika membela HAM di bandara John F. Kennedy New York
Salat jamaah para musafir muslim di bandara Dulles
Pengibaran bendera Palestina di tengah-tengah para demonstran di bandara John F. Kennedy New York
Tulisan tangan Para Imigran membangun Amerika di tangan para demonstran di bandara Los Angeles
(IQNA/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email