Bersamaan dengan digelarnya manuver bantuan dan penyelamatan, helikopter SAR (search and rescue) untuk pertama kalinya mendarat di Haram Suci Razavi.
Astan News melaporkan, Kepala Departemen Tempat-tempat Suci dan urusan Peziarah, Haram Suci Razavi di sela acara itu mengatakan, manuver bantuan dan penyelamatan digelar dengan maksud untuk mengukur kapasitas Haram Suci Razavi dan memberikan pelayanan kepada para peziarah dan warga sekitar Haram Suci Razavi, dengan kerja sama sistem pertahanan pasif, unit gawat darurat, pemadam kebakaran, Bulan Sabit Merah, Darul Shifa Imam Ridha as dan para pelayan Haram Suci Razavi.
Sayid Khalil Monbati, Kepala Departemen Tempat-tempat Suci dan urusan Peziarah, Haram Suci Razavi menjelaskan, mengingat kehadiran jutaan peziarah di berbagai musim sepanjang tahun di Haram Suci Razavi, harus dilakukan perencanaan di bidang pelayanan kepada para peziarah.
Ia menuturkan, pendaratan helikopter dan manuver penyelamatan ini dilakukan untuk memberikan bantuan dalam situasi dan waktu-waktu khusus di Haram Imam Ridha as dengan dukungan dan perhatian Perwalian Haram Suci Razavi.
Menurutnya, tahun ini di hari Arafah, dua juta peziarah mendatangi Haram Suci Razavi. Operasi SAR di hari-hari khusus seperti di bulan suci Ramadhan, hari Tasua dan Asyura dan pergantian tahun, harus dilakukan secara khusus, oleh karena itu sudah dipertimbangkan untuk membentuk sebuah unit kerja strategis di hari-hari ini dan pendaratan helikopter SAR merupakan bagian dari program tersebut.
Dalam manuver penyelamatan itu, untuk pertama kalinya dilakukan pendaratan helikopter SAR di kompleks Makam Suci Imam Ridha as. Pendaratan darurat helikopter ini dilakukan secara uji coba sehingga jika terjadi peristiwa-peristiwa khusus di dalam kompleks Haram Suci Razavi, dapat memberikan pelayanan yang diharapkan.
Helikopter ini dari jenis MI-17 memiliki kemampuan mengevakuasi sekitar empat orang. Helikopter ini untuk pertama kali diuji coba melaksanakan tugasnya untuk evakuasi dan membagikan bantuan makanan Imam Ridha as di lokasi bencana, Taybad.
(Astan-News/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email