Ini Imbauan Ahlul Bait Indonesia (ABI) Soal Memilih Pemimpin di Pilkada

Surat Himbauan ABI

Ini Imbauan Ahlul Bait Indonesia (ABI) Soal Memilih Pemimpin di Pilkada Dewan Syura Ahlul Bait Indonesia (ABI) pada 10 February 2017, memberikan pandangan, saran dan arahan terkait pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak kepada pengikut Ahlul Bait Indonesia khususnya di wilayah DKI Jakarta. Dalam surat edaran itu Dewan Syura ABI mengatakan warga dipersilakan mensukseskan pilkada dan menggunakan hak konstitusionalnya serta memilih pasangan nomor berapa pun asalkan bertanggung jawab.

Dewan Syura Ahlul Bait Indonesia (ABI) pada 10 February 2017, memberikan pandangan, saran dan arahan terkait pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak kepada pengikut Ahlul Bait Indonesia khususnya di wilayah DKI Jakarta. Dalam surat edaran itu Dewan Syura ABI mengatakan warga dipersilakan mensukseskan pilkada dan menggunakan hak konstitusionalnya serta memilih pasangan nomor berapa pun asalkan bertanggung jawab.

Pandangan, saran dan arahan tersebut tertulis dalam pernyataan resmi yang diunggah di situs www.safinah-online.com pada Jumat, 10/2/17 dengan nomor: 001/SE-DS ABI/PSA-PS/II/2017.

Dalam edaran bertanggal 10 Februari 2017, yang ditandatangani oleh ketua Dewan Syura, Dr. Umar Syahab dan sekretaris, Zahir Yahya itu menegaskan, bahwa polemik komunitas Ahlul Bait dalam dinamika politik Indonesia adalah konfirmasi komitmen kebangsaan serta penghormatan kepada konstitusi sekaligus klarifikasi aktual dan konkret atas segala fitnah anti NKRI dari para penganjur intoleransi.

Surat edaran itu juga menyebut pandangannya bahwa Dewan Syura ABI sebagai lembaga tertinggi dalam ormas Ahlul Bait Indonesia memandang perlu beberapa poin sebagai berikut:

a. Kontestasi politik adalah fenomena dinamis, relatif dan opsional,
b. Mendukung dan memilih salah satu pasangan calon adalah cermin berdemokrasi,
c. Memelihara hak setiap manusia adalah cermin kemuliaan.

Berdasarkan pandangan diatas Dewan Syura Ahlul Bait Indonesia merasa perlu memberikan saran dan arahan kepada setiap pengikit Ahlul Bait di wilayah DKI Jakarta dan seluruh Indononesia.

1. Menyukseskan pilkada dan menggunakan hak konstitusionalnya serta memilih pasangan calon berdasarkan data-data yang diyakininya secara personal sebagai alasan menentukan pilihan.

2. Mengutamakan konstitusi Pancasila dan UUD sebagai acuan kebangsaan diatas keperpihakan politik, termasuk tidak melakukan aktivitas yang bisa menganggu keutuhan NKRI.

3. Menjunjung tinggi nilai-nilai al-Quran dan Sunnah sebagai pedoman keumatan demi menjaga kemaslahatan bersama dan ukhuwah Islamiyah, termasuk menhindari penyebaran isu yang potensial mengganggu keutuhan umat Islam.

4. Menjaga citra suci Ahlul Bait dan menomorsatukan pemutlakan pilihan komunitas diaas segala keperpihakan politik, termasuk mengindari pemutlakan pilihan politik masing-masing dengan tidak membawa nama mazhab dalam polemik seputar pilkada.

5. Mendahulukan etika sebagai parameter kemanusiaan atas kesukuan dan lainnya, termasuk menghindari sikap intoleran, rasial dan sektarian.

6. Mewaspadai baya ekstrimisme dan intoleransi berkedaok agama dan mazhab yang bertujuan menciptakan perpecahan umat Islam.

(Islam-Times/Berbagaii-Sumber-Lain/ABNS)