Pesan Rahbar

Home » » Ini Pandangan Donald Trump dan Anak Buahnya Soal Islam

Ini Pandangan Donald Trump dan Anak Buahnya Soal Islam

Written By Unknown on Thursday 9 February 2017 | 10:40:00

Donald Trump dalam wawancara dengan CNN. (Foto: CNN)

Apakah Donald Trump percaya Islam itu agama?

Demikian seseorang bertanya kepada Sebastian Gorka, wakil asisten Trump dalam sebuah wawancara radio pekan lalu.

"Ini bukan soal apakah Islam itu agama atau bukan," kata dia. "Ini tentang terorisme Islam radikal. Kita akan terus terang soal ancaman ini. Kita tidak akan memolesnya atau menghapusnya seperti yang dilakukan pemerintahan Obama."

Tapi apakah Islam itu agama?

"Kamu harus bertanya sendiri kepada Trump," ujar Gorka, seperti dikutip BBC, Selasa (7/2). "Tapi saya ingin bilang, banyak orang salah kira tentang apa yang diucapkan Trump dalam 18 bulan terakhir."

Trump sudah berulang kali memperingatkan bahaya 'terorisme radikal Islam'--suatu istilah yang tidak mau dipakai oleh Obama.

Pria 70 tahun itu juga pernah mengecam Obama dan Hillary sebagai 'pendiri' kelompok militan ISIS. Di muka publik dia juga berseteru dengan orang tua dari seorang tentara muslim AS yang gugur di Irak. Belum lagi pernyataannya soal larangan muslim ke AS yang kemudian diwujudkannya dalam bentuk kebijakan lewat perintah eksekutif.

Semua retorika dan kebijakan itu, menurut para kritikus, memperlihatkan bagaimana pandangan politik Trump begitu anti-Islam.

Donald Trump (Foto: yahoo.com)

"Sejak awal hingga akhir, gelaran pemilu 2016 sangat jelas memperlihatkan bahwa Islamofobia itu nyata," tulis Profesor Khali Baydoun dari Universitas Detroit.

"Menyalahkan Islam dan menjelekkan muslim lebih dari sekadar pesan kampanye bagi Trump, tapi juga sekaligus strategi mencapai kemenangan."

"Menurut saya Islam membenci kita (Amerika)," ujar Trump dalam wawancara pada Maret 2016.

Pada kesempatan lain, dengan nada yang lebih tegas, dia juga membedakan antara 1,6 miliar penganut Islam di dunia dengan sebagian kecil kelompok yang dia anggap berbahaya yang kebetulan adalah muslim.

"Saya suka orang muslim," kata Trump pada September 2015. "Menurut saya mereka orang hebat."

Orang-orang dekat Trump tidak jauh berbeda dengan dirinya. Penasihat Keamanan Nasional Michael Flynn, misalnya, pernah menyebut Islam sebagai ideologi politik yang berselubung dalam bentuk agama. Islam, kata dia, ibarat kanker ganas dan takut kepada muslim itu rasional.

Steve Bannon, penasihat senior Trump yang juga adalah bos dari situs berita nasionalis Breitbart mengatakan, Islam adalah agama paling radikal di muka bumi.

Warga muslim salat di jalan Manhattan (Foto: AFP/Spencer Platt)


Perdebatan tentang reaksi Trump di Gedung Putih terhadap Islam dan muslim masih terus bergulir. Presiden AS sebelumnya George W. Bush juga pernah mengatakan yang bermasalah bukanlah agama Islamnya.

"Wajah teror bukanlah pengertian Islam yang sebenarnya," kata Bush tidak lama setelah peristiwa serangan 11 September 2001. "Islam bukanlah tentang teror. Islam itu damai."

Tapi kemudian Bush menyerang Irak dan Afganistan, negara mayoritas muslim.

Obama juga punya pandangan serupa soal Islam.

"Penting bagi kita untuk hidup selaras dengan 99,9 persen warga muslim dunia yang juga menginginkan hal yang sama dengan kita: ketertiban, kedamaian, kesejahteraan," kata Obama.

Dan di 2016 Obama menjatuhkan lebih dari 26 ribu bom di negara muslim seperti Suriah, Irak, Afganistan, Libya, Yaman, Somalia, dan Pakistan.

Sosok Trump tidak punya keinginan untuk bermanis-manis macam presiden AS sebelumnya terhadap muslim. Kebijakan imigrasi Trump yang kini terus menuai kontroversi dan penentangan adalah contohnya.

(Merdeka/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: