Rakyat Iran turun ke jalan-jalan ibukota Teheran pada 11 Februari 2016 untuk memperingati ulang tahun ke-37 Revolusi Islam.
Iran dari semua lapisan masyarakat sedang mempersiapkan untuk aksi unjuk rasa menandai ulang tahun ke-38 Revolusi Islam di tengah meningkatnya retorika anti-Iran oleh pemerintahan AS yang baru.
Setiap tahun, jutaan warga Iran turun ke jalan di seluruh negeri pada Bahman 22 (tanggal pada kalender Persia bertepatan dengan ulang tahun 11 Februari, Revolusi Islam 1979) untuk memperingati kemenangan Revolusi, yang mengakhiri ke pemerintahan monarki rezim Pahlevi yang didukung AS.
Revolusi Islam, di bawah kepemimpinan almarhum Imam Khomeini, pendiri Republik Islam, mendirikan sebuah sistem politik baru berdasarkan nilai-nilai Islam dan demokrasi.
Demonstrasi nasional adalah manifestasi dari kesetiaan rakyat Iran untuk membentuk Revolusi Islam dan cita-cita Imam Khomeini.
Aksi tahun ini akan diselenggarakan sebagai respon kepada pemerintahan Presiden baru AS Donald Trump yang berusaha menekan dan berbicara keras terhadap republik Islam.
Dalam sebuah langkah yang memicu kecaman luas, presiden baru AS menandatangani perintah eksekutif sweeping pada 27 Januari untuk melarang kunjungan warga dari tujuh negara mayoritas Muslim, termasuk Iran ke AS.
Pada tanggal 3 Februari, administrasi Trump juga menjatuhkan sanksi baru terhadap Iran atas uji coba rudal baru-baru ini, mengklaim bahwa peluncuran rudal itu melanggar Resolusi PBB 2231 yang mengesahkan perjanjian nuklir Juli 2015 antara Iran dan kelompok negara P5 + 1, termasuk Amerika Serikat.
Sepanjang kampanye presiden AS, Trump juga mengkritik pemerintahan Barack Obama karena “terlalu lunak” terhadap Iran, ia berjanji untuk “merobek” kesepakatan nuklir Iran, yang dikenal sebagai Rencana Aksi Bersama Komprehensif (JCPOA).
Para pejabat Iran telah menolak dan mengutuk ancaman anti-Iran baru-baru ini oleh pemerintah baru AS.
Pada hari Selasa, Pemimpin Revolusi Islam Ayatollah Seyyed Ali Khamenei mengatakan rakyat Iran akan menanggapi ancaman anti-Iran Trump pada ulang tahun Revolusi Islam 1979 mendatang. “Trump berkata, ‘Takuti aku!’ Tidak. Rakyat [Iran] akan menanggapi pernyataan ini pada [pawai akbar] 22 Bahman dan akan menunjukkan sikap terhadap ancaman tersebut,” kata Rahbar .
(IRNA/Mahdi-News/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email