Terkadang dengan adanya ujian dan musibah yang dialami manusia akan lebih membuat manusia untuk merasakan keberadaan Allah swt dan kemudian hanya kepada Allah meminta pertolongan.
Shabestan News Agency, bertepatan dengan hari-hari duka Fathimiyah, Hujjatul Islam Muhis Avisi, dalam sebuah kajiannya menjelaskan bahwa Allah swt menguji manusia dengan kesulitan dan kebahagiaan.
Menurut beliau, Allah swt menguji orang mukmin dengan kesulitan dan kesusahan, dimana dengan ujian ini seorang mukmin akan dibersihkan dari dosa-dosanya, sementara hal ini tidak berlaku bagi orang-orang kafir.
Ujian dan cobaan bagi hamba-hamba Ilahi merupakan sunatullah, hakikat keimanan akan tampak dengan adanya ujian dan cobaan, seorang manusia yang mampu keluar dari ujian dan cobaan Ilahi dengan kepala tegak merupakan tanda ia memiliki keimanan hati kepada Allah swt, jelas pengajar akhlaq ini.
Hujjatul Islam Avisi menyebut bahwa melakukan kewajiban-kewajiban syar’i dan Ilahiah merupakan sebagian dari ujian-ujian Ilahi, melakukan kewajiban-kewajiban ilahi telah ditentukan oleh Allah swt untuk orang-orang muslim sehingga dengan melakukan kewajiban ini kebahagiaan dan kesempurnaan akan menyertai manusia.
Iman kepada Allah menjadikan manusia lebih sabar untuk menghadapi segala ujian dan musibah, dan terkadang dengan adanya ujian dan musibah yang dialami manusia akan lebih membuat manusia untuk merasakan keberadaan Allah swt dan kemudian hanya kepada Allah meminta pertolongan.
Namun demikian, manusia tidak selalu diuji dengan kesulitan dan musibah saja, akan tetapi terkadang manusia juga diuji dengan kebahagiaan dan kesenangan, pungkas Hujjatul Islam Muhsin Avisi.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email