Mahdawiyat, Bukan Pembahasan Baru

Mahdawiyat adalah sebuah pembahasan yang sudah ada sebelumnya dan sangat mendasar yang diambil dari peraturan dasar.

Shabestan News Agency melaporkan dari Qom, dalam sebuah penjelasannya, Hujjatul Islam Mujtaba Kalbasi menjelaskan bahwa pada hakikatnya Mahdawiyat adalah pembahasan yang paling layak dan paling berdasar setelah tiga rukun asli yaitu “Tauhid, Nubuwwat dan Ma’ad” dalam dasar-dasar agama Islam.

Beliau menambahkan, setiap pembahasan atau bagian yang seseorang ingin mengupayakannya dengan serius dalam pemabahasan tersebut, maka ia harus mengetahui kedudukan dan kepentingan pembahasan tersebut, karena jika ia tidak mengetahui kadar dan nilainya maka ia bukan hanya tidak bisa menggunakannya dengan benar, bahkan ia juga akan mengacaukan semuanya.

Hujjatul Islam Kalbasi melanjutkan, Al-Qur’an Karim memiliki 6236 ayat, dan di antara ayat tersebut ada sekitar seribu ayat yang berkenaan dengan Mahdawiyat, dan disamping itu, hadits-hadits mu’tabar Syi’ah dan Ahlu Sunnah menafsirkan pembahasan Mahdawiyat dengan tafsirannya masing-masing.

Sebagai contoh, Allah swt dengan penekanannya terhadap sejarah di masa depan dan nasib manusia di masa depan, dalam surat As-Shaffaat ayat 171 mengatakan “Dan sesungguhnya telah tetap janji Kami kepada hamba- hamba Kami yang diutus.”

Pada hakikatnya ayat ini ingin menjelaskan bahwa pembahasan Mahdawiyat adalah sebuah pembahasan yang sudah ada sebelumnya dan sangat mendasar yang diambil dari peraturan asli, dimana pembahasan ini sudah disampaikan kepada semua hamba-hamba yang diutus, pungkas Hujjatul Islam Kalbasi.

(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)