Perdana Menteri Inggris Theresa May (kiri) menyambut Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Downing Street di London, Senin, 6 Februari 2017. (Foto: AP)
Perdana Menteri Inggris Theresa May menjadi tuan rumah mitranya Israel di Downing Street, dengan Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa negara-negara “kuat” harus mengikuti jejak Presiden AS Donald Trump dalam menjatuhkan sanksi baru terhadap Iran.
Pertemuan yang dingin disaat Netanyahu tiba di pintu Nomor 10 pada hari Senin tanpa seorangppun yang menyambut.
Sementara menunggu di luar, perdana menteri Israel mengambil kesempatan untuk mengkritik Iran.
“Kami menghadapi tantangan, itu sangat jelas, dari Islam militan dan terutama dari Iran. Iran berusaha untuk memusnahkan Israel, berusaha untuk menaklukkan Timur Tengah, mengancam Eropa, mengancam Barat, mengancam dunia. Dan ia melakukan provokasi dan provokasi, “kata Netanyahu wartawan.
“Itu sebabnya saya menyambut bantuan Presiden Trump menjatuhkan sanksi baru terhadap Iran, saya pikir negara-negara lain harus mengikutinya, negara ini tentu memiliki tanggung jawab,” tambahnya.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu Israeli menunggu di 10 Downing Street untuk pertemuan di pusat kota London pada 6 Februari 2017 dengan Perdana Menteri Inggris Theresa May. (Foto: AFP)
“Dan saya ingin berbicara dengan Anda tentang bagaimana kita dapat memastikan bahwa agresi Iran dapat terjawab,” lanjutnya.
Sebelum terbang ke London, Netanyahu mengatakan ia ingin “mempererat” hubungan dengan Inggris dalam menghadapi “agresi yang luar biasa” dari Iran.
Administrasi Trump mengumumkan sanksi baru terhadap Iran pada Jumat, hanya dua hari setelah Gedung Putih menempatkan Iran “pada pengawasan” menyusul uji coba rudal balistik.
Ada 13 individu dan 12 perusahaan yang mendapat sanksi baru tidak dapat mengakses sistem keuangan AS atau berurusan dengan perusahaan-perusahaan Amerika.
Individu dan perusahaan yang berbasis di Iran, Uni Emirat Arab, Lebanon dan China, juga dikenakan sanksi, dimana perusahaan asing dan individu tersebut dilarang berurusan dengan mereka atau mendapatkan risiko black list oleh Washington.
London menentang pendudukan Israel
Sebelum pertemuan hari Senin, juru bicara Downing Street mengatakan kepada media bahwa May akan memberitahu Netanyahu bahwa London menentang pembangunan permukiman di tanah Palestina yang diduduki.
“Tentu saja saya harapkan proses perdamaian Timur Tengah bisa terbentuk dan dalam konteks bahwa PM memahami posisi lama kami …yang kami pantau meningkatnya aktivitas pemukiman [Israel] merusak kepercayaan,” kata juru bicara para wartawan.
Sekelompok demonstran berkumpul di depan Downing Street untuk memprotes kunjungan Netanyahu. Mereka memegang spanduk bertuliskan “Free Palestine,” dan meneriakkan slogan-slogan melawan Israel.
Para demonstran membawa poster saat mereka memprotes kunjungan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, di depan Downing Street di London, 6 Februari 2017. (Foto: Reuters)
Para demonstran menentang kunjungan Netanyahu, di depan Downing Street, 6 Februari 2017. (Foto: Reuters)
Lebih dari setengah juta warga Israel tinggal di lebih dari 230 pemukiman ilegal yang dibangun sejak pendudukan Israel 1967 di wilayah Palestina di Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur al-Quds.
PBB dan sebagian besar negara, termasuk Amerika Serikat dan Inggris, menganggap permukiman Israel sebagai ilegal karena wilayah diduduki oleh Israel dalam perang tahun 1967 dan karenanya harus tunduk pada Konvensi Jenewa, yang melarang pembangunan di lahan yang diduduki.
Simak Video Ini:
Pembangunan dan perluasan pemukiman Israel di wilayah pendudukan Palestina telah menciptakan kendala utama bagi upaya untuk menyelesaikan konflik.
(AP/AFP/Reuters/Mahdi-News/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email