Gereja Gloucester Inggris yang menjadi tuan rumah pameran seni guna menghargai beragam mazhab dan pelbagai agama, menjadi target serangan dan sejumlah karya yang dipamerkan di sana hancur atau dicuri.
Menurut laporan IQNA seperti dikutip dari harian The Guardian, pameran ini dengan nama Iman diselenggarakan oleh para pengurus gereja sejarah Gloucester Inggris, dengan tujuan menghargai keragaman mazhab dan persahabatan antar para penganut agama.
Sebelumnya, pameran tersebut juga mendapat kritikan pedas dikarenakan memasang galeri-galeri Islam dan pemutaran azan di dalam gedung sejarah gereja ini.
Dengan menerima kritikan pedas para Islamofhob, gereja tersebut terpaksa menghapus klip pemutaran azan di halaman gereja dari laman Facebook.
Russell Haynes, seniman yang memamerkan karyanya di pameran tersebut mengatakan, tujuan dari agenda ini adalah menunjukkan dan mengafirmasi persamaan-persamaan agama kita. Saya tidak menyangka ini akan terjadi, meski saya tahu hal ini tidak disukai oleh sebagian orang.
Haynes dengan mengungkapkan keprihatian atas insiden tersebut mengatakan, kita memiliki beragam masyarakat di Gloucester, yang hidup berdampingan tanpa konflik.
Sebelumnya, Stephen Lake, ketua gereja Gloucester mengatakan, pameran ini menggambarkan cerita-cerita beragam individu sebagai para penganut dari pelbagai agama dan jalan untuk saling mengenal para penganut antar agama, dan kami merasa bangga atas penyelenggaraan pameran ini, karena mendorong semua orang untuk lebih mengenal para penganut agama lain.
Ribuan warga Gloucester mengunjungi pameran ini.
Sebelumnya, gereja St. Mary di kota Gloucester di Skotlandia juga mendapat kritikan dikarenakan lantunan ayat-ayat suci al-Quran dalam sebuah program dengan tujuan lebih mencintai antar agama.
(The-Guardian/IQNA/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email