Pemimpin Revolusi Islam Ayatollah Seyyed Ali Khamenei terlihat selama pertemuan dengan sejumlah komandan, petugas, pilot, dan staf Angkatan Udara dan Pangkalan Pertahanan Udara Khatam al-Anbiya Iran di Teheran, 7 Februari 2017.
Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Ayatullah Al-Udzma Sayyid Ali Khamenei menyatakan bangsa Iran akan menanggapi ancaman anti-Iran oleh Presiden AS Donald Trump pada ulang tahun Revolusi Islam 1979.
“Trump berkata, ‘Takuti aku!’ Tidak. Rakyat [Iran] akan menanggapi pernyataan ini pada [pawai akbar] 22 Bahman dan akan menunjukkan sikap terhadap ancaman tersebut,” kata Rahbar Selasa (7/02/2017).
Ayatullah Khamenei menyinggung peringatan kemenangan Revolusi Islam pada 1979 pada 22 Bahman atau bertepatan dengan 11 Februari, di mana bangsa Iran menggelar aksi unjuk rasa di seluruh negeri merayakan kemenangan Revolusi.
Awal bulan ini Trump meng-tweet bahwa “Iran bermain dengan api – mereka tidak menghargai betapa ‘baik’ Presiden Obama kepada mereka. Bukan saya!”
Rahbar mengatakan, “Presiden baru AS mengatakan, ‘Anda harus berterima kasih kepada [mantan Presiden AS Barack] Obama! Mengapa? Haruskah kita bersyukur untuk Daesh, api [kekerasan] di Irak dan Suriah, dan dukungan nyata terhadap makar tahun 2009 [di Iran]? ”
“Dia (Obama) yang membawa sanksi yang melumpuhkan rakyat Iran,” kata Ayatullah Khamenei. “Tentu saja dia gagal mencapai tujuannya, dan tidak ada musuh yang dapat melumpuhkan rakyat Iran.”
Rahbat mengatakan Trump harus berterima kasih karena “dia melakukan pekerjaan kami untuk menunjukkan wajah AS yang sebenarnya.”
“Selama pemilihan [AS] dan setelahnya, pria ini (Trump) datang dan membeberkan korupsi politik, ekonomi, moral, dan sosial dalam pemerintah AS yang kita telah bicarakan selama 30 tahun,” tegas Ayatullah Khamenei.
“Sekarang, juga, melalui apa yang dia lakukan, memborgol tangan seorang balita [dan hal-hal lain], dia telah menunjukkan bagaimana sebenarnya arti hak asasi manusia bagi Amerika,” kata Pemimpin.
Ayatullah Khamenei mengemukakan pernyataan itu dalam pertemuan dengan sejumlah panglima, perwira, pilot dan anggota staf dari Angkatan Udara Iran dan Pangkalan Pertahanan Udara Khatam al-Anbiya.
Pertemuan berlangsung memperingati sebuah peristiwa bersejarah sejarah sebelum Revolusi 1979 di mana para perwira angkatan udara dalam rezim monarki Pahlevi, bertemu dengan dan berjanji setia kepada Imam Khomeini, pendiri Republik Islam.
(Parstoday/Mahdi-News/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email