Pihak berwenang Saudi dikabarkan telah menutup hampir 360 ribu akun ISIS yang kerap menebar teror di media sosial. Hal itu diungkapkan Pendiri Tim TweetSo Abdul Rahman Saeed al-Shahri.
"ISIS mengedarkan sekitar 130 ribu pesan setiap hari di media sosial untuk menebarkan kekacauan dan kebingungan di masyarakat," kata al-Shahri kepada harian Al Madina Arabic seperti dilansir Saudi Gazette, Selasa (21/2).
Namun, al-Shahri menuturkan, Saudi terus berusaha meruntuhkan mesin propaganda ISIS dan telah dikurangi 75 persen dalam setahun. Tapi, ia mengingatkan, sejumlah lembaga mengeksploitasi peran tersebut, terutama di media sosial paling berpengaruh di Saudi, Twitter.
Ia menekankan, terdapat akun dan pesan palsu yang dibuat atas nama pemerintah Saudi atau Komisi Promosi untuk Kebijakan dan Pencegahan Kejahatan. Menurut dia, akun dan pesan palsu itu dimaksudkan memprovokasi masyarakat dan menciptakan konflik horizontal.
"Mereka memanfaatkan faktor dan penyebaran pesan ini dengan ayat-ayat Alquran dan hadis nabi demi mencari simpati dan dukungan masyarakat," ujarnya.
Al-Shahri menegaskan, mereka yang membuat akun media sosial bagi kelompok teror akan melanggar hukum kejahatan siber dengan hukuman penjara 10 tahun dan denda lima juta riyal. Penyelidikan akan pula dilakukan bagi mereka yang meneruskan pesan-pesan teror.
Menurut dia, kebanyakan peretas di Saudi membuat situs-situs serangan terhadap pemerintah. Karena itu, Tim TweetSo didirikan demi menciptakan kesadaran keamanan siber, sekaligus menyelamatkan masyarakat dari aksi-aksi para peretas.
(Saudi-Gazette/Republika/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email