Pesan Rahbar

Home » » Seribu Toko Milik Imigran Yaman di New York Ditutup Sebagai Protes Atas Trump

Seribu Toko Milik Imigran Yaman di New York Ditutup Sebagai Protes Atas Trump

Written By Unknown on Friday, 3 February 2017 | 23:26:00

Ratusan warga Amerika berdarah Yaman kemarin berunjuk rasa.

Dari kiri ke kanan: Duta besar Indonesia buat UEA Husin Bagis, Komisioner UNHCR Filippo Grandi, seorang staf dan Dato Tahir, dalam upacara penunjukan Dato Tahir sebagai Eminent Advocate oleh UNHCR. Acara ini berlangsung di Ibu Kota Abu Dhabi, UEA, 18 November 2016. (Foto: KBRI Abu Dhabi/Albalad.co)

Ratusan warga Amerika Serikat berdarah Yaman hari ini atau kemarin waktu setempat berunjuk rasa di Kota New York. Kebanyakan demonstran adalah pemilik toko kelontong dan makanan.

Mereka memprotes kebijakan Presiden Amerika Donald Trump menolak imigran dari negara berpenduduk mayoritas muslim, yakni Iran, Irak, Suriah, Yaman, Libya, Sudan, dan Somalia. Larangan ini berlaku 90 hari.

Selain itu, Trump menutup pintu bagi pengungsi dari seluruh dunia selama 120 hari, sedangkan untuk pengungsi Suriah tanpa batas waktu.

Trump beralasan larangan itu buat mencegah teroris menyusup ke Amerika.

Akibat demontrasi itu, sekitar seribu toko kelontong dan makanan kepunyaan warga keturunan Yaman tutup mulai siang pukul delapan malam.

Salah satu demonstran bernama Harun Zokari, menutup tokonya di kawasan Manhattan sejak siang. Dia bilang istri dan bayinya tertahan di Yaman setelah hampir empat tahun menyelesaikan proses untuk mendapatkan kartu hijau untuk tinggal di Anerika. "Kami berusaha tetap tabah," katanya.

Zaid Nagi, mempunyai tiga toko kelontong di bilangan Bronx, menjelaskan larangan Trump itu merusak rencananya untuk membawa ibunya dari Yaman tinggal di Amerika.

Ayah empat anak berusia 36 tahun ini sudah 20 tahun menetap di negara adikuasa itu. "Kami bagian dari masyarakat ini (Amerika)," ujar Zaid.

(Al-Arabiya/Al-Balad/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: