Selain melakukan klarifikasi perihal pendataan yang dilakukan aparat Polres Jombang, kedatangan Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Machfud Arifin ke Pondok Pesantren (Ponpes) Tebuireng, Jombang, Jawa Timur untuk meminta bantuan KH Salahuddin Wahid (Gus Sholah) guna menyikapi persoalan skala nasional yang kini tengah melanda bangsa Indonesia.
Kapolda berharap, adik dari Gus Dur atau cucu pendiri organisasi Nahdlatul Ulama (NU) ini dapat membantu aparat kepolisian untuk meredam umat yang hendak pergi ke Jakarta. Sebab, rumor akan adanya aksi bela ulama santer diperbincangkan di publik. Kendati saat ini calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama (Ahok) sudah meminta maaf kepada KH Ma’ruf Amin.
Hingga kini, banyak warga nahdliyin yang sakit hati dengan ucapan yang disampaikan Ahok dan tim kuasa hukumnya. Hal itu terjadi usai KH Ma’ruf Amin menjadi saksi ahli dalam sidang penistaan agama dengan terdakwa Ahok. Mantan bupati Belitung Timur dan kuasa hukumnya berencana akan melaporkan balik saksi dengan tudingan kesaksian palsu.
”Kedatangan kami yang pertama untuk silaturahmi. Selanjutnya kami juga meminta restu untuk memimpin Jawa Timur, karena orang baru. Selain itu, kami juga meminta bantuan kepada Gus Sholah, untuk bisa meredam umat yang berminat pergi ke Jakarta, 11, 12 dan 15 (Aksi Bela Ulama). Menurut kami tidak usahlah, enak berdoa di tempat masing-masing,” kata Kapolda usai bertemu dengan Gus Sholah, Jumat (3/2/2017).
Jenderal polisi yang pernah menjabat sebagai Kapolda Kalimantan Selatan (Kalsel) itu mengungkapkan, jika tidak akan ada warga Jawa Timur yang akan bergerak ke Jakarta. Termasuk rumor aksi massa yang akan dilakukan GP Ansor se-Jawa Timur yang hendak terbang ke Jakarta guna mengikuti aksi solidaritas bela ulama itu.
”Tidak ada. Sudah diminta oleh ketua masing-masing untuk berdoa di tempat, tidak ada yang bergerak ke Jakarta, itu urusan Jakarta. Yang terpenting Jawa Timur ayem tentram,” tambah Kapolda.
Kapolda mengimbau kepada seluruh masyarakat Jawa Timur untuk tidak ikut serta pergi ke Jakarta. Hal itu sesuai dengan surat edaran yang dikeluarkan MUI pusat yang saat ini sudah dikirim ke pengurus MUI di masing-masing kota/kabupaten.
”Kami berharap, seperti yang ditulis dalam surat edaran MUI untuk mengajak berdoa di tempat masing-masing. Berdoa di rumah lebih enak, ya kan?” tandasnya.
(Islam-Indonesia/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email