Tentara Pembebasan Suriah
Menteri Pertahanan Turki Fikri Isik mengatakan angkatan bersenjata negaranya dan militan sekutunya hampir mengontrol penuh kota al-Bab di Suriah dari teroris Takfiri Daesh.
“Sudah lama sejak kami datang ke al-Bab tetapi hari ini kami dapat mengatakan hampir mengontrol penuh al-Bab termasuk pusat kota,” seperti dikutip kantor berita Anadolu Isik Kamis (23/2/17).
Militan, katanya, sudah memasuki pusat kota al-Bab dan meluncurkan operasi untuk membersihkan bahan peledak yang diletakkan oleh Daesh.
Pihak berwenang Turki sebelumnya juga mengumumkan penguasaan al-Bab bulan lalu. Mereka telah membuat klaim serupa setidaknya dua kali sejak itu.
Menteri Pertahanan Turki Fikri Isik (Foto: AP)
“Ketika operasi pencarian dan penyisiran dilakukan, kami dapat mengatakan bahwa al-Bab telah sepenuhnya dibersihkan dari unsur Daesh,” kata Isik, menambahkan, “Ini tidak perlu terlalu banyak waktu.”
Isik lebih lanjut mengatakan kesiapan Ankara untuk bergabung dalam operasi AS dalam upaya merebut kembali kota Raqqah, ibukota de facto Daesh di Suriah.
Operasi harus mengikutkan Tentara Pembebasan Suriah yang berjuang untuk menggulingkan pemerintah Suriah, tetapi tidak termasuk pasukan Kurdi yang Turki dilihat sebagai teroris, tambahnya.
Militan yang didukung Turki mengambil posisi selama operasi di kota al-Bab pada 22 Februari 2017. (Foto: AFP)
Sebelumnya pada hari Kamis, pasukan dari Brigade Sultan Murad yang beroperasi di al-Bab kepada REUTERS mengatakan bahwa militan Turki yang didukung telah mencapai pusat kota al-Bab, tapi serangan berulang-ulang memaksa mereka untuk “menarik sedikit.”
“Saya dapat mengatakan bahwa 85-90 persen kota ini di bawah kontrol,” kata pejabat militan yang tidak disebutkan namanya, menambahkan bahwa teroris Daesh telah menggali terowongan di bawah al-Bab dan ditambah di seluruh kota.
Sementara itu, Zakaria Malahifji, seorang pejabat militan berbasis di Turki, mengatakan kepada Reuters ada pertempuran jalanan yang terjadi di al-Bab.
Turki meluncurkan serangan ke dalam Suriah pada bulan Agustus 2016, dengan mengirim tank dan pesawat tempur melintasi perbatasan dalam apa yang dikecam oleh Damaskus sebagai tindakan agresi.
Ankara mengklaim operasi militernya ditujukan untuk mendorong Daesh dari perbatasan Turki dengan Suriah dan menghentikan kemajuan pasukan Kurdi. Turki merupakan salah satu negara kunci dalam konflik Suriah yang telah berkecamuk sejak bulan Maret 2011. Negara ini telah memungkinkan militan dari seluruh dunia bebas masuk ke Suriah dan menyebabkan malapetaka di sana.
(AFP/AP/Reuters/Mahdi-News/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email