Kerangka bus usai ledakan
Rekaman video yang ditayangkan televisi pemerintah Suriah menunjukkah dua bus yang hancur terlihat di lokasi tersebut. Selain itu, serpihan kaca, bercak darah, serta puluhan sepatu terlihat berserakan di tanah.
Kementerian Luar Negeri Suriah pada Sabtu, 11/03/17, mengutuk keras serangan teroris Takfiri ISIS di ibukota negara Damaskus, dan mengatakan, serangan itu merupakan respon Takfiri atas prestasi gemilang yang dibuat oleh tentara Suriah dalam perang di negara tersebut.
Dalam sebuah pernyataan, kementerian luar negeri mengutuk, serangan teroris pengecut dalam menanggapi kemenangan Angkatan Darat Arab Suriah melawan ekstrimis.
Dua bom kembar menargetkan peziarah Syiah yang menewaskan 46 orang di Damaskus, sebagian besar dari mereka warga Irak, pada Sabtu sore.
Stasiun televisi milik Hezbollah, al-Manar, menyebut serangan maut itu dilakukan dua orang pengebom bunuh diri.
Rekaman video yang ditayangkan televisi pemerintah Suriah menunjukkah dua bus yang hancur terlihat di lokasi tersebut. Selain itu, serpihan kaca, bercak darah, serta puluhan sepatu terlihat berserakan di tanah.
Serangan itu terjadi di sebuah terminal bus saat para peziarah dijemput untuk diantar mengunjungi pemakaman di Bab al-Saghir, yang dinamai sesuai salah satu dari tujuh gerbang kota Damaskus.
Ledakan kedua terjadi sekitar 10 menit setelah ledakan pertama yang terjadi pada sekitar pukul 10.00 waktu setempat.
Serangan itu dianggap salah satu serangan paling berdarah di ibukota Suriah yang dilakukan kelompok-kelompok Takfiri.
Makam Sayyidah Zainab di selatan Damaskus, berkali-kali menjadi sasaran serangan bom bunuh diri Takfiri selama perang Suriah, dan yang terburuk pada Februari 2016 yang menewaskan 134 jiwa.
Serangan itu diklaim oleh kelompok Takfiri ISIS.
Kementerian luar negeri Irak mengatakan sekitar 40 warga negaranya termasuk di antara yang tewas dan 120 di antara yang terluka.
Juru bicara kementerian Ahmed Jamal mengatakan bus yang membawa peziarah Irak ke makam Sayyidah Zaenab menjadi sasaran ledakan bom.
(Al-Manar/Islam-Times/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email