Pimpinan Lembaga Syuhada dan Pejuang Militer, Abdu ar-Ridha Farjian mengatakan bahwa lembaganya telah menyelenggarakan lebih dari 1300 aktifitas selama setahun, teutama aktifitas peringatan para syuhada yang tewas dalam peperangan.
Hal itu dikatakan Farjian pada pertemuan majlis kampanye budaya pengorbanan dan syahadah di Ahwaz Iran. Puncak aktifitas-aktifitas itu biasanya dilangsungkan saat peringatan pekan pertahanan suci (defa’ muqaddas) serta Dahe Fajr pada bulan Isfan dan Bahman kelender Iran.
Sebagaimana pernah dikatakan pimpinan revolusi Iran, sebut Farjian, untuk menyebarkan semangat berkorban dan mengingat para syuhada itu agar dapat memanfaatkan internet maupun media sosial yang ada. Sebab peyebaran melalui internet dan media sosial lebih baik dari pada cara yang lain yang biasa dilakukan.
Dia menjelaskan, tanggal 22 Bahman merupakan hari kesyahidan, dan provinsi Khuzestan lebih tepat disebat sebagai ibukota pertahanan suci (defa’ muqaddas), dimana Khuzestan menjadi tempat mengalirnya darah-darah syuhada demi mempertahankan tanah airnya.
Disamping itu, penasehat urusan pensiunan militer, Mondani Zarati mengatakan, para veteran perang memiliki hak dalam pemerintahan ini mengingat pengorbanan yang dilakukan menuju kebebasan, kehormatan dan kemuliaan. Karena itu menjadi keharusan bagi pemerintah untuk mengabulkan sejumlah permintaan mereka, seperti masalah pengobatan dan kesempatan kerja.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email