Menteri Perminyakan Iran Bijan Namdar Zanganeh mengatakan bahwa negaranya sedang membahas sejumlah kontrak dan perjanjian investasi dengan sejumlah perusahaan asing guna meningkatkan investasi di ladang-ladang minyaknya yang baru. Sejumlah negara yang masuk dalam kerjasama investasi itu meliputi, Jerman, Rusia, Denmark, Indonesia dan Prancis.
Zanganeh menjelaskan bahwa pihaknya saat ini sedang dalam proses pembahasan kontrak baru dalam investasi terkait perkembangan ladang minyak dengan perusahaan-perusahaan Jerman di kawasan barat Iran.
Perekonomian Iran termasuk peringkat tiga besar perekonomian di kawasan Timur Tengah dan peringkat 29 dunia, yaitu dengan besaran 337,9 juta dolar amerika (2010). Ekonomi Iran sangat bertumpu pada ekploitasi minyak bumi dan gas.
Iran memiliki 10 persen cadangan minyak dunia, ia juga termasuk anggota pada organisasi negara-negara pengekspor minyak (OPEC). Iran memproduksi 4 juta barel setiap harinya dan lebih dari setengahnya diekspor ke luar negari sedang sisanya untuk penggunaan di dalam negeri.
Iran termasuk negara utama yang memproduksi dan mengekspor minyak. Hanya saja ekonomi Iran dan biaya operasionalnya tidak hanya bersandar sepernuhnya pada produksi minyak. Ia juga bersandar pada sumber-sumber ekonomi lainnya seperti pertanian, industri, serta kekayaan alam lainnya.
Setelah tercapainya kesepakatan nuklir dengan enam negara dunia, Iran menggunakan kesempatan itu dengan menjual minyaknya guna memulihkan ekonominya lebih cepat, terutama setelah terjadinya inflasi mata uang pada beberapa tahun terakhir. Dari itu juga, Iran membuka kerjasamanya dengan perusahaan-perusahaan minyak asing untuk berinvestasi di ladang-ladang minyak barunya.
(Ana-News/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email